Beri Pembinaan Wawasan Kebangsaan di Lapak Obor, Wali Kota Ajak Masyarakat Tanamkan Nilai Pancasila




MADIUN – Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional terus berlanjut di Kota Madiun. Setelah di Kecamatan Manguharjo, kegiatan kini berlangsung di Kecamatan Kartoharjo, Jumat (23/9). Wali Kota Madiun, Maidi hadir sebagai salah satu pemateri kegiatan yang berlangsung di Lapak Obor Kelurahan Oro-Oro Ombo tersebut.


Kegiatan tersebut dirasa penting dan perlu untuk memantapkan pengamalan Pancasila dan pemeliharaan keutuhan Kesatuan Republik Indonesia. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat membulatkan tekad bersama untuk menjaga persatuan dan kesatuan.


‘’Kita boleh beda tapi perbedaan jangan menjadikan permasalahan. Justru perbedaan itu merupakan modal untuk semakin menyempurnakan,’’ kata wali kota. 


Kegiatan dengan tema pengejawantahan nilai-nilai Pancasila menuju masyarakat Kota Madiun yang berkarakter Kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu harus terus digelorakan. Pun, harus dimulai dari level terkecil dan perlu ditanamkan sejak usia dini. Harapannya, dapat membangun masa depan negara yang lebih baik.


Wali Kota Maidi menyebut wawasan kebangsaan penting dan perlu untuk terus ditanamkan kepada masyarakat. Hal itu penting, mengingat tanah air merupakan negara heterogen yang terdiri dari bermacam suku, agama, dan budaya. Dengan terus memberikan wawasan kebangsaan, secara tidak langsung akan mempersiapkan masyarakat yang mempunyai rasa nasionalisme. Selain itu juga akan tertanam visi saling menghargai keberagaman.


‘’Pemikiran banyak kepala akan lebih sempurna daripada satu kepala. Namun, bukan saling memaksakan pendapat. Tetapi untuk mengisi kekurangan dan saling mengingatkan,’’ imbuhnya. 


Kota Madiun, setidaknya ditinggali 200 ribu jiwa penduduka yang terdiri dari 24 suku, etnis, dan ras. Artinya, Kota Madiun beragam. Menjadi miniaturnya Indonesia skala kecil. Namun, Kota Madiun tetap kondusif. Hal itu lantaran masyarakatnya saling menghargai dan menghormati. 


‘’Kita memang tidak sama satu dengan yang lainnya. Tetapi tetap akan sejalan jika saling mengedepankan toleransi, saling menghormati dan menghargai,’’ pungkasnya. (luqman/agi/diskominfo)