Ada 189 Kasus DBD Januari-Oktober, Kadinkes Ajak Masyarakat Kian Waspada




MADIUN – Wilayah Kota Madiun mulai cukup sering diguyur hujan belakangan ini. Intensitas hujan yang tinggi ini biasanya dibarengi dengan munculnya sejumlah penyakit. Salah satunya, Demam Berdarah Dengue (DBD). Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. 


‘’Sebenarnya kasus DBD itu tidak bergantung musim. Musim kemaraupun ada temuan kasus DB. Tetapi biasanya kalau musim penghujan nyamuk berkembang biak lebih cepat,’’ katanya, Jumat (14/10).


Data dimejanya, sudah ada 189 kasus DBD di Kota Madiun sejak Januari hingga Oktober ini. Denik menyebut memang belum ada kenaikan kasus pada bulan-bulan ini. Bahkan, tercatat ada penurunan sejak Agustus kemarin. Selama Agustus, tercatat ada tujuh kasus. Sedang, pada September ada enam kasus. Sementara itu, Oktober hingga pertengahan ini tercatat ada empat kasus.


‘’Yang tinggi malah di bulan April sampai Juni kemarin. Ada 30 kasus lebih di setiap bulannya,’’ jelasnya.


Kasus tertinggi tercatat pada April lalu dengan 32 kasus. Kebanyakan menjangkiti anak-anak usia 5-14 tahun. setidaknya ada 17 kasus yang menyerang anak-anak di kisaran usia tersebut. Pun, dua kasus lainnya tercatat menjangkiti balita. Sementara itu, 13 lainnya tercatat sudah dewasa. Denik menyebut banyak tempat-tempat penampungan air kala musim penghujan yang bisa menjadi tempat berkembang biak. Karenanya, dia mengimbau untuk menggalakkan 3M plus.


‘’3M DB berbeda dengan 3M Covid-19 ya. Kalau DB kan, menguras, menutup, dan mengubur. Plusnya ya upaya pencegahan dari gigitan nyamuk. Bisa pakai lotion anti nyamuk, tambah penutup tempat tidur, dan lain sebagainya,’’ pungkasnya. (dspp/agi/madiuntoday)