Mengintip Mesin Pembuatan Es Tube Karya Politeknik Negeri Madiun



Sehari Bisa Produksi Hingga 1 Ton, Harga Es Lebih Murah Dari Pasaran


MADIUN – Es batu telah menjadi salah satu kebutuhan yang tak dapat dilepaskan dari masyarakat masa kini. Apalagi, di tengah cuaca yang semakin terik. Es seakan menjadi oase di tengah gurun pasir yang luas.


Namun, pembuatan es batu dengan cara konvensional tentu merepotkan. Selain itu, memerlukan waktu lebih lama untuk mengubah air menjadi es. Karenanya, periset Politeknik Negeri Madiun berupaya menciptakan mesin khusus untuk mempercepat proses pembuatan es batu. Yakni, dengan alat Mesin Ice Tube Smart (MITS).


‘’Mesin automation ini menggabungkan PLC (Programmable Logic Controller, red) dan HMI (Human Machine Interface, red) sehingga memudahkan pengguna untuk mengoperasikannya,’’ ujar Periset PNM Madiun, Basuki Winarno, ST. MT seperti dilansir dari YouTube Vokasinesia.


Dalam pembuatan mesin ini, Basuki bersama timnya memanfaatkan Program Riset Keilmuan Terapan LPDP yang dikelola Direktorat Kemitraan dan penyelarasan DUDI Kemendikbudristek. Mesin ice tube diperkuat dengan metode pembekuan cepat ini mampu menghasilkan 1 ton ice tube per hari.


Tidak hanya itu, Dosen Program Studi Teknik Listrik PNM tersebut juga mengungkapkan bahwa MITS menggunakan komponen yang setara dengan pabrikan Eropa. Dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 50 persen. Sehingga, mampu menghasilkan ice tube berkualitas dan berkuantitas tinggi.


‘’Harganya pun jauh lebih murah dari yang ada di pasaran,’’ ungkapnya.


Lebih lanjut, Basuki menjelaskan bahwa MITS juga dilengkapi dengan Reversal Osmosis (RO). Dengan begitu, pengguna bisa langsung memanfaatkan air tanah sebagai bahan baku utama. ‘’Es sudah kami uji lab dan hasilnya layak konsumsi,’’ bebernya.


Karena kualitasnya yang mumpuni dan harganya lebih ekonomis, tak heran jika ice tube buatan PNM ramai peminat. Hingga saat ini, sudah banyak pengusaha café, PKL, dan UMKM yang memanfaatkannya. Dengan volume permintaan mencapai 400 kilogram per hari.


Ke depannya, Basuki berharap mesin ini dapat diproduksi massal dan bisa dimanfaatkan masyarakat yang lebih luas ini.


‘’Dalam membuat mesin es ini, kami bermitra dengan perusahaan yang mempunyai pengalaman di bidang  manufaktur tabung bertekanan dan kolaborasi ini mampu mengoptimalkan potensi masing-masing pihak sehingga dalam riset ini bisa memproduksi mesin es,’’ tandasnya. (WS Hendro/irs/madiuntoday)