Jadi Jujukan Wisata, Kemenhub Wacanakan Pengembangan Angkutan Pemandu Moda Dari Bandara Ke Kota Madiun




MADIUN – Perkembangan Kota Madiun yang begitu pesat semakin mendapatkan perhatian dari banyak pihak. Kota yang memiliki tiga kecamatan inipun menjadi telah bertransformasi menjadi jujukan wisata. Khususnya, di wilayah Jawa Timur bagian Barat.

Untuk itu, Kementerian Perhubungan menilai Kota Madiun membutuhkan angkutan pemandu moda dengan tujuan Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah dan Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur.

Hal ini seperti disampaikan oleh Sekretaris Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan Pandu Yunianto saat menggelar Sosialisasi Kebijakan Transportasi yang diselenggarakan oleh Bidang Lalu Lintas, Angkutan, dan Transportasi Perkotaan Wilayah Jawa Timur VIII di Ballroom Sun Hotel Madiun, Rabu (3/5).

‘’Layanan transportasi dari Bandara Adi Soemarmo ke Madiun saat ini ada taksi atau layanan angkutan online. Itupun tarifnya mahal sekali,’’ ujarnya.

Untuk itu, Pandu mengatakan, dibutuhkan moda transportasi khusus yang dapat meringankan beban masyarakat. Salah satu caranya, dengan ketersediaan angkutan pemandu moda dari bandara ke Kota Madiun. Tentunya, angkutan berupa bus ini dipatok dengan harga yang jauh lebih murah.

Lebih lanjut, Pandu optimis hadirnya jalan tol Trans Jawa yang melewati Madiun akan meningkatkan jumlah penumpang pesawat terbang. Dengan begitu, permintaan layanan pemandu moda diyakini akan turut meningkat.

Tentunya, kebijakan tersebut bisa terlaksana dengan sinergi antardaerah. Termasuk, Kota Madiun yang dahulunya hanya menjadi daerah perlintasan. Namun, saat ini menjadi jujukan wisata dari berbagai daerah.

Wali Kota Madiun Maidi pun mengaku bersedia mengusulkan kebutuhan angkutan pemandu moda itu ke pemerintah pusat jika peminatannya tinggi.

‘’Kita lihat okupansi bus ke sana itu berapa orang. Jadi, kalau sangat dibutuhkan, maka akan kami usulkan,’’ tuturnya.

Pada kesempatan itu, wali kota juga mengungkapkan bahwa Pemkot Madiun telah mengusulkan bantuan bus untuk keliling dalam kota. Hal ini juga sebagai upaya mendukung pariwisata di Kota Pendekar.

‘’Kota Madiun diapit 11 kabupaten. Semakin lama, volume kendaraan semakin tinggi. Maka, harus dicarikan solusi. Pemkot Madiun akan memfasilitasi,’’ tandasnya. (WS Hendro/irs/madiuntoday)