Evaluasi Program Laptop Gelombang Pertama, Pelajar Sudah Bisa Mengoperasikan Program Office hingga Canva




MADIUN – Program pinjam pakai laptop di Kota Madiun memang cukup menarik perhatian. Bahkan, sebanyak 9.400 unit laptop chromebook yang sudah diterima pelajar SD dan SMP negeri di Kota Pendekar berhasil mengukir rekor MURI bersamaan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei kemarin. 

Namun jauh sebelum itu, Pemerintah Kota Madiun sudah membagikan sebanyak 5.425 laptop pada 2020 lalu. Tak ayal, pelajar penerima laptop kini sudah menggunakan fasilitas itu sekitar dua tahun. Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun Lismawati mengaku peserta didik penerima laptop gelombang pertama sudah bisa mengoperasikan berbagai program aplikasi. Di antaranya, sejumlah program dari microsoft office hingga canva. Baik untuk tingkat SD maupun SMP.

‘’Laptop sudah digunakan dengan baik. Dulu belum berbasis IT, sekarang anak-anak dalam melakukan kegiatan belajar sudah berbasis IT,’’ kata Lismawati, Kamis (4/5).

Lismawati menambahkan anak-anak sekarang sudah tidak picik lagi khususnya terkait IT. Sudah banyak wawasan tentang laptop. Peserta didik juga sudah cukup bisa mengoperasikan berbagai program aplikasi. Di antaranya, office word, exel, dan power point. Selain itu, anak-anak juga mulai mengoperasikan canva. Peserta didik memang sudah mulai dikenalkan mengenai desain grafis. 

‘’Targetnya memang anak-anak bisa lebih dekat dengan IT. Bisa menguasai IT. Ini sesuai dengan apa yang disampaikan bapak wali kota, IT kita genggam dunia kita kuasai,’’ imbuhnya. 

Selain itu, saat ini Kota Madiun tidak perlu bingung lagi kegiatan yang membutuhkan piranti komputer. Salah satunya, seperti saat assessment nasional yang biasanya masih harus mencari pinjaman alat. Saat ini, kegiatan assessment sudah bisa jalan kapanpun dilakukan. Apalagi, terdapat dukungan koneksi internet melalui program WiFi. Seperti diketahui program internet gratis Kota Madiun juga menjangkau instansi sekolah. Bahkan, memiliki jaringan tersendiri dengan diberi nama WiFi Kota Pintar. Alat WiFi ini sengaja dipasang di kelas-kelas untuk mendukung program laptop tersebut. 

‘’Sesuai arahan bapak wali kota, kota harus lima langkah lebih maju. Anak-anak harus bisa mengikuti perubahan dan jangan sampai menjadi korban perubahan,’’ pungkasnya. (ws hendro/agi/madiuntoday).