Tambah Fasilitas, Pemkot Bangun RTH Bumi Mas




MADIUN – Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Madiun untuk anggaran 2023 telah mulai berjalan. Salah satunya, di RTH Bumi Mas Kelurahan Mojorejo ini. Pembangunan sudah dimulai sejak pertengahan April lalu. Pun, pembangunan sesuai dengan progres.

‘’Tahun ini kita ada tujuh RTH dan rata-rata sudah mulai pengerjaan. Untuk RTH Bumi Mas sudah dimulai pertengahan April lalu,’’ kata Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Utilitas Ruang Terbuka Hijau, Penerangan Jalan Umum dan Pemakaman Dinas Perkim Kota Madiun Andi Anto, Senin (8/5).

Pemerintah Kota Madiun, lanjutnya, terus berupaya menambah RTH di Kota Pendekar. Lahan-lahan yang masih kosong disulap untuk dijadikan RTH atau berbagai fasilitas umum (fasum) lainya. Setidaknya, total luasan RTH di Kota Madiun mencapai 56,37 hektar dengan sebanyak 75 titik. Tidak hanya sarat akan pepohonan, RTH juga dilengkapi dengan arena bermain anak dan tempat nongkrong yang asik.

‘’Setiap tahun kita selalu ada pembangunan RTH. Tahun kemarin ada sepuluh titik lebih. Prinsipnya, kita perbanyak ruang-ruang seperti itu selain untuk mempercantik wajah kota juga agar bisa dimanfaatkan masyarakat,’’ imbuhnya.

Seperti diketahui selama 2022 kemarin Pemkot Madiun sudah membangun 14 RTH dan Kampung Tematik. Di antaranya, RTH Tugu PKK Pos Polisi 901, Chess Area Jalan Abdurahman Saleh, RTH Koptu Kastur, RTH Karsamsu, RTH Arum Dalu, RTH Piranha Mas, hingga Kampung Tematik Palereman Kelun. Selain itu juga ada program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) pada 2022 lalu. Program Kotaku dari kementerian tersebut menyasar Kelurahan Oro-Oro Ombo dan Manguharjo. Pembangunan diwujudkan berupa perbaikan saluran dan pavingisasi.

‘’Untuk setiap pembangunan RTH kita anggaran sekitar Rp 200 juta. Tahun ini kita juga ada dua pembangunan Kampung Tematik dengan anggaran masing-masing sekitar Rp 300 juta,’’ jelasnya.

Dua Kampung Tematik tersebut rencananya di Kelurahan Kanigoro dan Kelurahan Sogaten. Pengerjaan Kampung Tematik bakal diserahkan kepada masyarakat melalui kelompok masyarakat (pokmas). Hal itu dirasa bakal lebih optimal. Selain itu, juga meningkatkan partisipasi masyarakat. Kampung Tematik pastinya dibuat semenarik mungkin mengingat keberadaannya juga untuk masyarakat setempat.

‘’Keberadaan RTH dan Kampung Tematik ini pada prinsipnya memberikan ruang terbuka untuk masyarakat selain itu melengkapi destinasi wisata yang sudah ada seperti PSC dan Lapak UMKM kelurahan,’’ pungkasnya. (rams/agi/madiuntoday)