Tambah Ikon Lagi, Pemkot Hadirkan Menara Jam Big Ben Inggris dan Kincir Angin Belanda Tahun Ini




MADIUN – Keberadaan ikon negara di kawasan wisata Sumber Wangi akan bertambah tahun ini. Wali Kota Madiun, Maidi menyebut setidaknya ada dua tambahan ikon lagi. Yakni, menara jam Big Ben Inggris dan juga Kincir Angin Belanda. Keduanya akan diletakkan di sebelah barat miniatur menara Eiffel.

‘’Kincir Angin Belanda dan Menara Jam Big Ben Inggris tahun ini. Kita upayakan tahun ini jadi. Tepatnya juga di kawasan Sumber Wangi, baratnya menara Eiffel,’’ kata wali kota, Kamis (11/5).

Wali Kota Maidi menyebut kedua miniatur tersebut nantinya akan melengkapi ikon yang sudah ada. Setidaknya sudah ada empat ikon. Yakni, Patung Merlion Singapura, kereta Shinkansen Jepang, Musala Ka’bah Arab Saudi, dan juga menara Eiffel Perancis. Selain itu, Pemkot Madiun juga membangun kampung Eropa untuk tempat berjualan pedagang dan juga simbol tempat ibadah lima agama. Hadirnya ikon-ikon itu terbukti menarik perhatian wisatawan.

‘’Kawasan Pahlawan Religi Center (PRC) juga akan kita benahi. Kita tambah gapura menarik dan juga tempat berjualan pedagang yang masih pakai tenda akan kita permanenkan,’’ jelasnya.

Wali kota ingin penambahan miniatur bisa semirip dengan aslinya. Karena itu, wali kota akan banyak menggali data bersamaan dengan kunjungan di Belanda nanti. Wali Kota Maidi memang dijadwalkan akan berkunjung ke negeri Kincir Angin tersebut Kamis ini. Namun, keberangkatan diundur, Senin (15/5) mendatang. Dalam kunjungan bersama Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) itu wali kota membawa banyak misi. Salah satunya, menelusuri arsip kuno Kota Madiun untuk mencari keberadaan lorong bawah tanah peninggalan pemerintahan Hindia-Belanda.

‘’Makanya kita ke Belanda untuk menelusuri semua itu. Semua potensi yang ada di kota ini harus kita maksimalkan. Kalau kita buat miniatur ikon negara tertentu juga harus semirip mungkin,’’ ungkapnya sembari menyebut anggaran untuk pembangunan bersumber APBD.

Namun, ada juga yang bersumber anggaran Corporate Social Responsibility (CSR). Seperti miniatur Monas yang rencananya akan ada di Alun-alun Kota Madiun. Miniatur Monas tersebut merupakan CSR dari Aston Hotel. Wali kota menyebut pembangunan di Kota Madiun bisa cepat juga berkat bantuan pihak swasta melalui anggaran CSR.

‘’Kita pakai APBD. Ada juga yang CSR seperti Monas, rencananya di Alun-alun. Terima kasih sekali kepada swasta yang juga turut membangun kota ini,’’ pungkasnya. (ws hendro/agi/madiuntoday)