Atasi Sampah Organik Rumah Tangga, Ibu-Ibu Jalan Pesanggrahan Belajar Pembuatan Eco Enzym




MADIUN - Sisa makanan seperti kulit buah, sayuran, hingga daging jika dibiarkan menggunung di sampah maka tak akan ada manfaatnya. Lain ceritanya jika limbah sisa rumah tangga itu diolah menjadi eco enzym.

Pengolahan eco enzym ternyata hampir sama dengan proses pembuatan kompos. Hanya saja, dalam eco enzyme ada tambahan air sebagai media pertumbuhan sehingga produk akhir yang diperoleh berupa cairan yang lebih disukai karena lebih mudah digunakan.

Karena terbilang mudah dalam pengolahannya, tak heran banyak yang penasaran dengan cara mengolahnya. Seperti ibu-ibu yang ada di Jalan Pesanggrahan VI Kelurahan Taman Kota Madiun, dengan penuh antusias mereka mengolah sisa kulit buah dan sayuran yang dibawa dari rumah untuk dijadikan eco enzym.

Dibimbing langsung oleh Trami Susilowati, seorang relawan Eco Enzym Bakti Indonesia. Para ibu sibuk menyimak satu per satu arahan dari narasumber. “Eco enzym ini mudah sekali mengolahnya. Limbah kulit buah difermentasi dengan gula merah atau mulasis lalu diberi air,” terangnya Jumat (12/5).

Selain mudah, lanjut Trami, eco enzym juga memiliki banyak manfaat. Di antaranya bisa digunakan sebagai disinfektan, pembersih lantai, toilet, hingga pupuk dan pestisida.

“Tentunya ini tanpa bahan kimia. Harapannya dengan pelatihan eco enzym ini kita bisa lebih bijak dalam mengolah sampah rumah tangga sehingga bisa mengurangi emisi gas dan menurunkan suhu bumi,” pungkasnya.
(Dspp/kus/madiuntoday)