Kunjungi Kantor Arsip Nasional Belanda, Wali Kota Upayakan Blueprint Lorong Tua Bisa Didapat Seluruhnya




AMSTERDAM, BELANDA – Wali Kota Madiun, Maidi telah sampai di Negeri Kincir Angin, Belanda. Bersama Ketua DPRD Kota Madiun Andi Raya Bagus Miko Saputro, orang nomor satu di Kota Pendekar itu sudah mendarat di Belanda, Senin (15/5). Wali kota langsung dihadapkan dengan jadwal yang padat. Salah satunya, mengunjungi Nationaal Archief Nederland. Sesuai misi yang diusung sejak awal, Wali Kota Maidi fokus menelusuri blueprint lorong bawah tanah jantung Kota Madiun di kantor arsip nasional Belanda tersebut.

Dalam video kegiatan wali kota yang dikirim ke redaksi madiuntoday, mantan Sekda Kota Madiun itu terlihat serius saat pertemuan dengan petugas kantor arsip tersebut. Wali kota terus mengejar data-data yang dibutuhkan. Bahkan, wali kota tetap mengupayakan kelanjutan komunikasi usai pertemuan tersebut.

‘’Menggali sejarah dan peristiwa itu tidak mudah dan memerlukan waktu yang panjang. Tentu tidak cukup dari sebatas pertemuan seperti ini. Apalagi kita terbentur jadwal dengan agenda lain. Karenanya, yang terpenting bagaimana kelanjutan setelah ini,’’ kata wali kota.

Wali kota memang ingin memastikan data yang dihimpun tersebut bisa didapat seluruhnya. Data yang diminta bisa ditransfer ke Kota Madiun setelah keberadaan diketahui. Wali kota berharap dengan diawali pertemuan langsung tersebut jalinan komunikasi dengan pihak kantor Arsip Nasional Belanda bisa dioptimalkan.

‘’Bagaimana setelah kita pulang, komunikasi ini tetap terjalin, kira-kira apa yang harus kami persiapkan untuk itu. Karena kalau ke sini terus juga tidak mungkin,’’ ujarnya.

Wali kota optimis berkas yang dibutuhkan tersebut akan didapat. Apalagi, wali kota sudah mengawali dengan bertemu secara langsung. Hal itu tentu berbeda jika hanya meminta lewat utusan atau melalui sambungan telepon. Wali kota berharap ada banyak kerja sama lain yang bisa terjalin. Apalagi, Kota Madiun juga memiliki banyak potensi wisata sejarah terkait dengan peninggalan era kolonial tersebut.

‘’Tentu saja ada banyak yang bisa kita kerjasamakan. Ini baru awal, ke depan kerja sama bisa kita tingkatkan,’’ jelasnya.

Wali kota memang tidak bisa berlama lama dalam pertemuan tersebut. Sebab, ada banyak agenda yang harus diikuti dalam rangkaian sharing cities program Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Belanda. Selain di kantor arsip tersebut, wali kota juga mengunjungi Leiden University. Di sina wali kota melihat patung Profesor. Dr. Pangeran Ario Hoesein Djajadiningrat. Orang Indonesia pertama yang mendapatkan gelar Ph.D dari Leiden University pada 3 Mei 1913. Selain itu, wali kota dan rombongan masih akan dijadwalkan untuk bertemu Wali Kota Amsterdam dan Rotterdam serta mengunjungi sejumlah lokasi lainnya. (disbudpar/agi/madiuntoday)