Kunjungi Kedutaan Besar di Belanda, Wali Kota Dapat Bantuan Duta Besar Dapatkan Blueprint Lorong Tua




DEN HAAG, BELANDA – Langkah Wali Kota Madiun menelusuri blueprint lorong tua bawah tanah tampaknya mendapatkan angin segar. Bagaimana tidak, keinginan orang nomor satu di Kota Madiun itu mendapat dukungan sepenuhnya dari Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (DBLB) H.E. Mayerfas. Sang duta besar mengaku akan segera menindaklanjuti permintaan Wali Kota Maidi tersebut.

‘’Pasti akan kami tindak lanjuti dan saya rasa tidak sulit. Kita punya kedekatan dengan Belanda, kami akan mengupayakan itu,’’ kata Mayerfas saat pertemuan dengan Wali Kota Madiun Maidi di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Selasa (16/5) siang waktu setempat.

Wali Kota Maidi bersama sejumlah kepala daerah lainnya memang berkunjung ke kantor Kedutaan Besar. Dalam pertemuan tersebut wali kota menyampaikan keinginan untuk mendapatkan arsip bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang ada di Kota Madiun. Bak gayung bersambut, keinginan tersebut langsung direspon baik duta besar.

‘’Ada banyak kedekataan antara tanah air kita dengan Belanda. Seperti diketahui Belanda pernah ada di negara kita 350 tahun lamanya. Dan saya optimis mereka akan membantu. Akan kita tindak lanjuti,’’ tegasnya.

Wali Kota Maidi memang terus berupaya mendapatkan arsip peta terkait bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang ada di Kota Madiun. Setelah berkunjung di kantor Arsip Nasional Belanda, wali kota berganti mengunjungi kantor kedutaan besar. Tujuannya, meminta bantuan dalam upaya mendapatkan peta arsip lorong tua yang ada di Kota Madiun sejak era kolonial tersebut.

‘’Banyak kepala daerah yang mengejar arsip tentang daerah masing-masing. Khususnya daerah yang banyak memiliki bangunan peninggalan Belanda. Nah, kami berharap bisa mendapatkan arsip tentang itu,’’ kata wali kota.

Wali kota menambahkan kebanyakan bangunan bersejarah yang ada di daerah saat ini dalam kondisi yang tidak terawat. Sementara itu, pemerintah ingin mengoptimalkan bangunan-bangunan tersebut agar semakin teroptimalkan. Hal itu juga sejalan dengan harapan masyarakat agar bangunan menjadi lebih menarik dan bisa bernilai ekonomi dengan mendatangkan banyak wisatawan. Namun, pemerintah kesulitan melangkah lantaran tidak memiliki arsip terkait bangunan-bangunan tersebut. Wali kota sengaja datang berkunjung ke Belanda untuk mendapatkan arsip-arsip tersebut.

‘’Di Kota Madiun informasinya ada lorong tua yang mengubungkan bangunan-bangunan vital dan strategis di jantung kota. Tetapi terowongan itu tepatnya dimana, seperti apa, kita hanya bisa meraba-raba. Karenanya, kalau kita bisa mendapatkan arsip itu, tentu akan sangat membangun kami dalam mengoptimalkan potensi ini,’’ ungkapnya. (disbupar/agi/madiuntoday)