Program Lingkungan Rp 5 Juta per RT Sudah Berjalan, Tak Hanya Pembersihan, Ada Juga Pembangunan Saluran




MADIUN – Program kebersihan lingkungan Rp 5 juta per RT sudah berjalan. Salah satunya seperti yang terlihat di Jalan Tri Jaya Kelurahan Klegen ini. Masyarakat secara bersama-sama melaksanakan pembangunan saluran di Rt 29 itu yang berangkat dari program Rp 5 juta per RT terserbut.

‘’Jadi peruntukan di tiap RT ada yang sama ada yang berbeda. Tergantung usulan dari warga RT terkait. Tetapi pada prinsipnya tidak lepas dari seputar saluran,’’ kata Lurah Klegen Endro Suwandi, Selasa (23/5).

Selain pembangunan saluran ada juga pembangunan sumur resapan. Usulan itu mengemuka lantaran saluran di RT tersebut masih dalam kondisi baik semua. Endro menyebut pembangunan diperbolehkan selagi masih berkaitan dengan urusan saluran. Hal itu sesuai dengan arahan dari Wali Kota Madiun, Maidi terkait peruntukan anggaran kebersihan Rt 5 juta per RT terserbut.

‘’Ini kan tindak lanjut tahun lalu. Kalau tahun lalu anggaran kebersihan lingkungan Rp 9 juta per RW, yang tahun ini Rp 5 juta per RT. Jadi kalau dalam satu RW ada empat RT, berarti ada anggaran Rp 20 juta per RW. Meningkat dua kali lipat lebih,’’ ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, progres tengah berjalan. Bahkan, untuk pencairan tahap pertama sebagian besar telah selesai. Sejumlah RT yang belum ada pengerjaan saluran bisa dipastikan masuk dalam pencairan tahap kedua. Endro menyebut progres senada diperkirakan juga sama di kelurahan lain.

‘’Rata-rata yang pencairan tahap pertama sudah berjalan. Bahkan sudah ada yang selesai 100 persen seperti di Kelurahan Taman. Karena sebagian besar sudah kita mulai April kemarin,’’ jelasnya.

Endro menambahkan melalui program kebersihan lingkungan swadaya Rp 5 juta per RT tersebut terbukti pembangunan lebih cepat dan efisien. Pembangunan skala kecil di tingkat RT bisa langsung dikerjakan masyarakat sendiri dengan anggaran dari pemerintah. Selain itu, juga bisa meningkatkan perputaran uang tingkat masyarakat bawah.

‘’Karena ini dikerjakan masyarakat untuk lingkungannya sendiri, warga biasanya malah totalitas. Jadi hasilnya baik,’’ pungkasnya. (rams/agi/madiuntoday)