Sudah Punya Chrome Book, Kota Madiun Buka Peluang Jadi Sekolah Negeri Pertama Berstatus Sekolah Rujukan Google di Tanah Air




BEKASI - Kegiatan Google for Education Leader Series Indonesia 2023 yang diikuti perwakilan pejabat Dinas Pendidikan, pengawas, dan kepala sekolah di Kota Madiun berlanjut, Kamis (25/5). Kegiatan kali ini mengunjungi Gema Nurani Integrated Islamic School di Kota Bekasi guna melakukan studi tiru. Gema Nurani merupakan satu dari lima sekolah swasta di tanah air yang sudah berstatus Google Reference School atau Sekolah Rujukan Google. 


"Ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan kemarin. Tetapi untuk hari ini kita lebih untuk melihat bagaimana penerapan digitalisasi pembelajaran di sekolah yang sudah berstatus sekolah rujukan google," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati.


Lismawati menambahkan sejumlah sekolah di Kota Madiun akan disiapkan untuk menjadi pilot project sekolah rujukan google tersebut. Yakni, SMPN 1, SMPN 3, dan SMPN 13. Sekolah negeri di Kota Madiun, lanjutnya, sejatinya cukup berpeluang untuk menjadi sekolah rujukan google tersebut. Sebab, pemerintah sudah memberikan fasilitas chrome book. Setidaknya, ada sebanyak 9.400 unit chrome book sudah dibagikan kepada siswa dan guru. Namun tentu itu saja belum cukup. Ada berbagai syarat yang harus dipenuhi. Mulai jumlah guru yang sudah bersertifikasi dan lain sebagainya. Karenanya, Lismawati menyebut upaya untuk menjadi sekolah rujukan google tersebut akan dilakukan secara bertahap.


"Jadi intinya harus kita siapkan SDM dan sarana. Untuk sarana kita sudah, tinggal menyiapkan SDM-nya. Karenanya, kemarin kita sudah ada kesepakatan dengan pihak Google for Education untuk pelatihan sekaligus sertifikasi tersebut," jelasnya sembari optimis sekolah di Kota Madiun akan menjadi sekolah negeri pertama di Indonesia yang berstatus sekolah rujukan google.


Ada banyak keuntungan dan manfaat yang bisa didapatkan dengan menjadi sekolah rujukan google. Direktur Gema Nurani Integrated Islamic School, Muhammad Haikal Karami menyebut ada banyak kemudahan yang dirasakan setelah mengimplementasikan pembelajaran digital dengan menggandeng Google for Education. Selain itu, juga berdampak pada karakter tenaga pendidik dan juga prestasi siswa. Hadirnya pembelajaran digital tersebut secara tidak langsung memacu tenaga pendidik untuk berkembang. SDM tenaga pendidik memang penting untuk mengoptimalkan pembelajaran digital tersebut. Pihaknya setidaknya melakukan 35 lebih pelatihan untuk para tenaga pendidik. Sedang, untuk siswa juga terbukti meningkatkan prestasi belajar. Bahkan, salah seorang anak didiknya ada yang mengukir kejuaraan di Malaysia. 


"Kita sudah melakukan ini sejak tiga tahun terakhir. Tetapi untuk kebijakan satu siswa satu chrome book baru mulai setahun terakhir," ungkapnya.


Pembelajaran, lanjutnya, tetap berjalan maksimal meski guru berhalangan hadir di kelas. Sebab, materi sampai tugas sudah menggunakan google classroom. Selain itu, peserta didik juga bisa mengulang materi di rumah. 


"Anak-anak juga bisa lebih kreatif dengan banyak mencari referensi menggunakan chrome book masing-masing. Karenanya memang pembelian chrome book sudah kita masukkan dalam biaya masuk sekolah," pungkasnya. (rams/agi/madiuntoday)