Saluran Lodayan dan Penyempurnaan PRC Mulai Dilanjutkan, Kincir Angin Belanda dan Menara Jam Big Ben Termasuk Didalamnya




MADIUN – Kawasan Wisata Sumber Umis sisi barat kembali bersolek. Kali ini ada dua pekerjaan besar. Yakni, normalisasi saluran Lodayan dan penyempurnaan Pahlawan Religi Center (PRC). Kawasan itu juga akan ditambah replika Kincir Angin Belanda dan menara jam Big Ben Inggris yang sepaket dalam pekerjaan tersebut.

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPR Kota Madiun, Suyanto menyebut progres pekerjaan sudah mencapai 1,52 persen. Pekerjaan tersebut dimulai akhir April lalu. Nilai anggarannya mencapai Rp 2,7 miliar. Nah, didalamnya juga terdapat penambahan ikon replika Kincir Angin Belanda.

‘’Untuk normalisasi saluran mulai berjalan. Sementara untuk ikon Kincir Angin Belanda itu nanti beriringan,’’ katanya, Selasa (30/5).

Seperti diketahui, Pemerintah Kota Madiun memang menambah ikon negara di kawasan Sumber Umis. Tahun ini setidaknya ada dua ikon. Yakni, Kincir Angin Belanda dan menara jam Big Ben. Lokasi keduanya ada disebelah barat menara Eiffel. Suyanto menyebut kincir angin memiliki tinggi 15 meter jika salah satu balingnya lurus ke atas. Sedang, bangunan rumahnya memiliki tinggi 12 meter.

‘’Kalau diameter pondasinya empat meter berbentuk segi enam,’’ imbuhnya.

Dia menambahkan, bagian bawah rencananya juga dimanfaatkan sebagai lapak. Di atasnya terdapat balkon dengan pagar. Suyanto menyebut bagian balkon itu bisa diakses pengunjung. Selain penambahan kincir angin, Suyanto menambahkan, pihaknya juga menambahkan pagar pembatas dari Jalan Pandan sisi utara. Termasuk di dekat jembatan juga akan dibangun tempat lempar jumroh layaknya di tanah suci.

Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya DPUR Kota Madiun Sulistya Pambudi menyebut untuk pembangunan menara jam Big Ben Inggris juga mulai berjalan. Pembangunan satu paket dengan penyempurnaan PRC. Saat ini, pihaknya sudah memasang penutup di area yang dikerjakan. Anggarannya, mencapai Rp 3 miliar. Menara jam Big Ben Inggris tersebut akan memiliki tinggi 12 meter. Menara bagian bawah berbentuk persegi dengan panjang sisi 1,8 meter. Desain menara serupa dengan aslinya di Inggris.

‘’Tetapi bedanya, bukan di atas sungai. Tetapi di sisi utara sungai. Jadi di bagian pedestrian itu,’’ ujarnya. (ney/agi/madiuntoday)