Bukan Pelatihan Kerja Sembarangan, Selesai Pelatihan Dapat Bantuan Modal Peralatan




MADIUN – Upaya menekan tingkat pengangguran terbuka terus dilakukan pemerintah. Salah satunya, melalui berbagai pelatihan kerja. Namun, pelatihan kali ini berbeda. Usai pelatihan, peserta juga mendapatkan bantuan modal berupa peralatan. Yap, program pelatihan kerja dari Pemprov Jawa Timur melalui UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja (PSBR) Bojonegoro ini memang untuk mencetak wirausahawan baru di berbagai bidang.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kota Madiun Esti Handayani menyebut program pelatihan tersebut setidaknya dibuka dua kali dalam setahun. Nah, saat ini sudah memasuki angkatan kedua. Peserta yang memenuhi persyaratan dan memang benar-benar berminat bisa mendaftar ke Dinsos PPPA Kota Madiun.

‘’Kalau dari surat yang dirikimkan UPT PSBR Bojonegoro memang pendaftaran sampai 25 Mei kemarin. Tetapi setelah kami konfirmasi melalui telepon, ternyata masih dibuka sampai akhir bulan ini,’’ katanya, Kamis (8/6).

Karenanya, bagi masyarakat Kota Madiun yang memenuhi persyaratan dan berminat kesempatan masih terbuka lebar. Apalagi, kuotanya cukup besar dan belum terpenuhi. Esti menyebut hingga saat ini baru ada empat pendaftar dari Kota Madiun. Pun, satu di antaranya belakangan telah mengundurkan diri. Esti menyayangkan hal tersebut mengingat fasilitas yang didapat cukup besar.

‘’Selama pelatihan peserta memang wajib tinggal di asrama. Tetapi semuanya dipenuhi. Mulai makan tiga kali sehari, juga ada makanan ringan saat break. Kalau sakit, pengobatan ditanggung,’’ jelasnya.

Tidak hanya itu, setelah selesai pelatihan, peserta tidak hanya mendapat sertifikat. Namun, juga bantuan modal peralatan sesuai bidang pelatihan yang diikuti. Bantuan peralatan tersebut jika dinominalkan sebesar Rp 3 juta. Esti menyebut hasil dari pelatihan ini memang diharapkan peserta bisa menjadi wirausahawan.

‘’Kalaupun kemudian bekerja ikut orang, harapannya itu hanya sebatas untuk menambah pengalaman. Goal-nya tetap berwirausaha,’’ ungkapnya.

Bahkan, peserta juga berkesempatan untuk mendapatkan tambahan bantuan modal peralatan ke depannya. Esti menyebut saat usaha dinilai cukup berhasil, peserta bisa mengajukan bantuan kepada Pemprov Jawa Timur. Bantuan yang diberikan juga berupa peralatan.

‘’Jadi misalnya dalam dua-tiga bulan setelah membuka usaha dan dirasa mulai berjalan baik, bisa mengajukan bantuan penambahan peralatan kerja. Jadi ini bukan sekedar pelatihan lantas selesai. Tetapi ada manfaat-manfaat lain ke belakangnya,’’ terang Esti.

Dia menambahkan untuk UPT PSBR Bojonegoro setidaknya dibuka tiga jenis pelatihan. Yakni, otomotif, penjahitan, dan las. Esti menyebut peserta diperbolehkan pindah bidang pelatihan di antara ketiganya. Sedang, jika berminat di bidang lain, pihaknya juga bisa mengupayakan untuk di UPT PSBR lainnya. Seperti UPTS PSBR Nganjuk yang terdapat pelatihan di bidang salon kecantikan. Ada lagi UPT PSBR Blitar dan lain sebagainya.

‘’Memang yang PSBR Nganjuk dan Blitar tidak mengirimkan surat kepada kami karena pada tahun sebelumnya tidak ada peminat. Tetapi, kami bisa mengupayakan dengan menanyakan ke PSBR yang bersangkutan. Yang penting ada dulu peminatnya,’’ ujarnya.

Peserta tidak perlu khawatir soal transportasi menuju lokasi. Dinsos PPPA akan memfasilitasi keberangkatan dan kepulangan. Petugas dari Dinsos PPPA juga akan rutin meninjau dan memonitoring peserta di sana. Dalam satu semester bisa sampai 2-3 kali kunjungan. Artinya, peserta bukan lantas dilepas begitu saja.

‘’Peserta juga diperbolehkan pulang di sela pelatihan. Namun, tentu yang seperti itu harus ongkos sendiri. Dari kami hanya mengantarkan saat berangkat dan menjemput saat kepulangan nanti,’’ jelasnya.

Esti menambahkan peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan. Namun, juga mendapatkan materi soal keagamaan dan lainnya. Artinya, pelatihan bukan sekedar menambah skill namun juga ada bimbingan secara rohani. Harapannya, peserta bisa siap secara fisik juga mental. Esti menyebut disela pelatihan juga ada kegiatan refreshing yang juga dibiayai UPT yang bersangkutan.

‘’Jadi pelatihan ini menyeluruh ya. Bukan sekedar pelatihan skill-nya saja. Ada kerohanian dan lainnya,’’ ungkapnya.

Pelatihan angkatan II, lanjutnya, dimulai Juli nanti. Masyarakat yang belum bisa mengikuti kali ini tidak perlu berkecil hati. Sebab, pelatihan ada setiap tahunnya. Masyarakat bisa mengikuti pelatihan di 2024 angkatan I yang dimulai Januari dan angkatan II yang dimulai Juli. Pendaftaran biasanya dibuka akhir tahun nanti untuk angkatan I.

‘’Kalau sudah terlewat, tetap bisa mendaftar dan akan kami tampung dulu untuk kita ikutkan pelatihan selanjutnya. Untuk data awal cukup mengirimkan salinan KTP atau KK. Berkas lainnya bisa menyusul,’’ pungkasnya. (vincet/rams/agi/madiuntoday)