Geliat Budidaya Lebah Madu Klanceng, Sedikit Asam Namun Berkhasiat Tinggi




MADIUN - Budidaya lebah madu klanceng yang digencarkan Wali Kota Madiun Maidi sejak beberapa tahun terakhir mulai menghasilkan. Perkembangan madu yang dihasilkan dari lebah yang memiliki nama latin apis trigona ini cukup bagus.

Di antaranya di wilayah Kelurahan Kelun, Tawangrejo, Kanigoro, dan Sukosari. Madu yang memiliki cita rasa asam dan aroma khas ini membuatnya jadi salah satu madu yang berkhasiat dan memiliki nilai jual tinggi.

“Satu liter madu klanceng bisa dijual Rp 400.000. Rasa kecut dan aromanya yang khas bikin susah untuk dipalsu. Kota Madiun ini potensial untuk pembudidayaan,” ungkap Agus Priyadi tenaga ahli pendamping pembudidayaan lebah madu klanceng.

Saat ini, lanjutnya, tercatat pembudidaya keseluruhan berjumlah 633 koloni di luar budidaya pribadi. Lebah, katanya, sangat bergantung dengan vegetasi dan cuaca.

“Artinya kalau banyak bunga otomatis asupan makanan banyak. Juga cuaca, kalau hujan lebah klanceng seperti puasa karena bunga banyak yang layu kena hujan,” jelasnya.

Budidaya lebah madu khususnya lebah klanceng memang sudah digalakkan wali kota sejak beberapa tahun lalu. Pemerintah memberikan bantuan bibit koloni lebah hingga ratusan. Bibit itu dibagikan kepada masyarakat.

Tak hanya, pemerintah melalui kelurahan juga melakukan pelatihan-pelatihan. Wali kota berharap madu bisa menambah perekonomian masyarakat. Melalui budidaya lebah madu klanceng ini, Agus berharap masyarakat bisa merasakan madu murni dari alam. Juga merasakan khasiatnya untuk kesehatan.

“Jika tiap warga kota bisa ternak madu, kalau sakit bisa konsumsi madu untuk obat. Bisa menambah income juga,” pungkasnya.
(ws hendro/kus/madiuntoday)