BMKG Prediksi Musim Kemarau Tahun Ini Lebih Kering, Masyarakat Diimbau Waspada




MADIUN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun ini akan lebih kering dari tiga tahun sebelumnya. Yaitu, pada 2020, 2021, dan 2022. Penyebabnya adalah fenomena el nino dan IOD+ di sebagian wilayah Indonesia.

Hal ini sebagaimana disampaikan dalam akun Instagram resmi @infobmkg pada Senin (31/7). Fenomena inipun diprediksi terjadi pada Agustus hingga September.

El nino merupakan fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik. Suhu menjadi yang lebih hangat dari biasanya ini mengakibatkan pengurangan udara basah di wilayah sekitarnya yang pada akhirnya ikut menaikan suhu.

Sedangkan, IOD+ atau Indian Ocean Dipole positive adalah fenomena perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah, yaitu di Laut Arab (Samudera Hindia bagian barat) dan Samuderah Hindia bagian timur di selatan Indonesia.

Menurut BMKG, fenomena tersebut menyebabkan dampak positif dan negatif. Adapun dampak positif seperti potensi panen garam meningkat, potensi tangkapan ikan lebih banyak, dan meningkatkan produksi padi pada lahan rawa lebak.

Sementara itu, dampak negatif yang dirasakan masyarakat antara lain kekeringan sumber daya air bersih, berpotensi gagal panen, dan meningkatkan resiko kebakaran hutan atau lahan (karhutla).

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada. Seperti panen hujan saat terjadinya hujan, menghemat air. Serta, mencegah terjadinya karhutla. (WS Hendro/irs/madiuntoday)