Muncul Kasus DB di Musim Kemarau, Kadinkes: Waspadai Tempat Perindukan Nyamuk di Dalam Rumah




MADIUN – Biarpun saat ini tengah musim kemarau, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Madiun cukup tinggi. Setidaknya, sudah ada 116 kasus DB di Kota Pendekar sejak Januari hingga Juli kemarin. Puluhan kasus di antaranya terjadi bersamaan dengan musim kemarau saat ini. Karena itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, dr Denik Wuryani mengimbau masyarakat untuk tetap menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) khususnya di lingkungan dalam rumah.

‘’Jadi kalau musim kemarau seperti saat ini, sebetulnya lebih mudah pencegahan kasusnya. Karena fokusnya pada tempat-tempat perindukan nyamuk di dalam rumah,’’ katanya, Senin (7/8).

Sebaliknya, saat musim penghujan fokus PSN di dalam dan luar rumah. Sebab, tidak menutup kemungkinan ada banyak tempat perindukan nyamuk di luar rumah akibat guyuran air hujan. Namun, saat musim kemarau masyarakat diminta lebih fokus menggalakkan PSN di dalam lingkungan rumah. Khususnya, tempat-tempat yang jarang jadi perhatian.

‘’Kebanyakan biasanya hanya fokus pada bak mandi. Padahal ada banyak tempat-tempat perindukan lainnya. Seperti vas bunga, tempat minum ternak, tandon dispenser, dan lain sebagainya,’’ jelas Denik.

Tempat-tempat seperti itu biasanya luput dari perhatian. Karenanya, Denik mengajak masyarakat untuk lebih waspada lagi. Yakni, dengan lebih menggalakkan 3M plus. Khususnya pada tempat-tempat penampungan air namun jarang mendapat perhatian. Denik menyebut tempat-tempat itu setidaknya harus dibersihkan minimal satu minggu sekali.

‘’Siklus hidup nyamuk dari telur ke pupa itu kan sekitar 8-10 hari. Jadi kalau dibersihkan minimal satu minggu sekali, siklus hidupnya sudah bisa kita putus,’’ ujarnya.

Denik menambahkan segala upaya wajib dilakukan. Karenanya tidak hanya cukup melalui Menguras, mengubur, dan menutup (3M) tempat penampungan air. Tetapi juga perlu dilakukan upaya tambahan. Misalnya, menambahkan kelambu di ranjang tidur, memakai pakaian lengan panjang, dan juga lotion anti nyamuk. Perlindungan ganda itu perlu dilakukan untuk meminimalkan gigitan nyamuk.

‘’Kita juga terus melakukan upaya pencegahan salah satunya melalui fogging di lokasi yang diindikasi adanya kasus dan beresiko terjadinya penularan. Setidaknya sudah 42 fogging fokus yang sudah kita lakukan,’’ pungkasnya. (rams/agi/madiuntoday)