Sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah Kepada Masyarakat, Wali Kota: Orang Indonesia Harus Cinta Rupiah




MADIUN – Kegiatan Sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah di Kota Madiun berlanjut. Kali ini, sosialisasi menyasar kalangan emak-emak di wilayah Kecamatan Kartoharjo. Sosialisasi yang berlangsung di aula kecamatan setempat tersebut dibuka Wali Kota Madiun, Maidi, Sabtu (30/9). Tak hanya sosialisasi cinta rupiah, dalam kegiatan juga mengemuka sosialisasi Sistem Pembayaran Non Tunai dan Literasi Keuangan Digital.

Wali Kota Maidi menyampaikan sebagai warga negara harus cinta dan banga akan mata uangnya. Tanah air, kata wali kota, sudah memiliki mata uang rupiah. Masyarakat khususnya warga negara Indonesia harus mencintai dan bangga akan mata uang rupiah tersebut. Sosialisasi pun terus dilakukan dengan harapan masyarakat bisa semakin memahami akan karakteristik rupiah dan bijak dalam mempergunakan rupiah tersebut.

‘’Siapa yang tidak mau uang. Semua orang suka uang. Hanya orang gila yang tidak mau uang. Tetapi kita juga harus bijak dalam mempergunakannya. Jangan boros. Kalau punya uang lebih ditabung,’’ kata Wali Kota Madiun, Maidi saat Sosialisasi Cinta Bangga dan Paham Rupiah, Sistem Pembayaran Non Tunai dan Literasi Keuangan Digital kepada Masyarakat Kota Madiun bersama Bank Indonesia Kediri di aula Kecamatan Kartoharjo, Sabtu (30/9).

Wali kota menyebut uang bisa membahagiakan namun juga bisa menyengsarakan. Hal itu tergantung bagaimana seseorang memperlakukan uang. Masyarakat harus bisa bijak dan hemat dalam menggunakan uang. Cinta rupiah, kata wali kota, tidak hanya diwujudkan dalam berhemat dalam penggunaannya. Namun, juga kemauan dan kemampuan masyarakat untuk mengenali, merawat, dan menjaga. Sebab, cinta rupiah ini merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain rupiah, memperlakukan rupiah secara tepat, dan menjaga dirinya dari kejahatan uang palsu.

‘’Dengan mengenali rupiah ini setidaknya masyarakat juga tidak terbodohi dari ulah orang-orang yang memalsukan uang,’’ jelasnya.

Wali kota menambahkan, selain cinta masyarakat juga harus bangga rupiah. Gerakan bangga rupiah ini merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, simbol kedaulatan NKRI, dan alat pemersatu bangsa. Sedang, terkait paham rupiah masyarakat harus memahami akan fungsi rupiah dalam perekonomian. Masyarakat harus bisa memahami peran rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi, dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai kemampuan.

‘’Harus bijak dan harus berhemat. Ini mata uang negara kita, mari kita cintai, banggakan, dan pahami,’’ pungkasnya. (rams/agi/diskominfo)