Kenaikan Harga Beras Kerek Inflasi Kota Madiun Pada September 2023




MADIUN – Angka inflasi Kota Madiun pada September 2023 mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Yakni, mencapai angka 0,29 persen. Angka ini berada di bawah angka inflasi Jawa Timur sebesar 0,32 persen. Namun, di atas inflasi nasional 0,19 persen.

Hal ini seperti diungkapkan oleh Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun Mouna Sri Wahyuni dalam rilis inflasi secara daring, Senin (2/10).

Menurut Mouna, angka inflasi Kota Madiun dipengaruhi oleh kenaikan harga beras yang mencapai 8,64 persen. Sehingga, turut andil sebagai penyumbang inflasi sebesar 0,32 persen.

‘’Kenaikan harga beras terjadi secara nasional. Salah satunya, disebabkan karena kebutuhan beras cukup tinggi, tetapi pasokan di pasaran terbatas,’’ ujarnya.

Tak hanya itu, musim kemarau yang cukup panjang juga diklaim memengaruhi produksi pertanian.

“Memang harga beras di September ini menunjukkan harga yang tertinggi sepanjang Agustus 2022 sampai September 2023. Ini bisa dijadikan warning bagi pemda untuk mengendalikan harga beras, mungkin bisa mengantisipasi suplainya juga,” paparnya.

Selain beras, komoditas lain penyumbang inflasi pada September 2023 di Kota Madiun, antara lain kenaikan harga BBM, rokok putih, rokok kretek, daging ayam ras, dan tarif kendaraan roda empat online. Sedangkan, komoditas penekan inflasi di antaranya telur ayam ras, cabai rawit, bawang merah dan putih, daging sapi, serta minyak goreng yang mengalami penurunan harga.

“Dari penghitungan kami ada penurunan harga yang cukup tinggi di komoditas telur ayam ras dan cabai rawit pada September ini,” imbuhnya.

Sebagai informasi, dari delapan kota/kabupaten penghitung inflasi nasional di Jatim, inflasi tertinggi terjadi di Sumenep 0,72 persen, Surabaya 0,36 persen, Kediri 0,37 persen. Kemudian Madiun 0,29 persen, Probolinggo 0,28 persen, Jember 0,20 persen, Malang 0,18 persen, dan Banyuwangi 0,05 persen. (Ney/irs/madiuntoday)