Program Wartek Berhasil Tekan Inflasi, TPID Provinsi Maluku Datang untuk Studi
MADIUN – Prestasi Kota Madiun kembali menarik perhatian daerah lain untuk belajar. Tak tanggung-tanggung, kali ini ada rombongan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku yang jauh-jauh datang berkunjung. Rombongan diterima Wali Kota Madiun, Dr. Maidi di GCIO Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun, Jumat (8/12).
Setidaknya terdapat 20 lebih rombongan yang datang berkunjung. Maklum, mereka berangkat dari beberapa kota dan kabupaten di Provinsi Maluku. Mereka datang bersama Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku. Wali Kota Dr. Maidi menyebut Kota Madiun selalu welcome dengan tamu dari manapun untuk belajar.
‘’Prinsipnya ini kan demi kebaikan bersama. Kota Madiun yang sudah baik ini akan lebih baik lagi kalau kebaikan ini ditularkan ke yang lain,’’ kata wali kota.
Terkait pengendalian inflasi daerah, Kota Madiun memang sempat mencuri perhatian nasional. Kota Pendekar pernah masuk nominasi TPID Kabupaten/Kota Berprestasi 2022 yang diumumkan bersamaan dengan rapat koordinasi nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2023 di Istana Merdeka Jakarta yang berlangsung pada Akhir Agustus 2023 lalu. Meski belum juara, Kota Madiun setidaknya menyingkirkan 125 daerah lainnya di Jawa-Bali.
‘’Pengendalian inflasi kita cukup baik ya. Kita masuk nominasi nasional, biarpun dengan sumber daya alam yang minim. Itu mungkin yang menarik dari Maluku untuk datang,’’ jelasnya.
Wali kota juga menjelaskan sejumlah strategi untuk menekan inflasi di Kota Madiun. Salah satunya, Warung Tekan (Wartek) Inflasi. Ya, inovasi yang satu ini memang sudah cukup berpengaruh dalam menekan laju inflasi. Pemerintah Kota Madiun memberikan subsidi untuk sejumlah kebutuhan pokok di warung-warung tekan inflasi. Terutama, untuk komoditas beras, telur, minyak goreng, dan gula. Wartek inflasi menjadi jujukan karena harganya yang lebih murah dari pasaran. Hal itu tak terlepas dari peran subsidi dari Pemerintah Kota Madiun. Tak heran, Wartek menjadi jujukan warga untuk penuhi kebutuhan sehari-hari.
‘’Prinsipnya memang harus ada inovasi dan kemudian bisa dijalankan dengan baik. Pemerintah juga harus bisa meningkatkan partisipasi masyarakat. Ini penting untuk keberhasilan suatu program kebijakan,’’ pungkasnya. (rams/agi/diskominfo)