Musrenbang untuk 2025 Tingkat Kota Rampung, Ada 169 Program dan 437 Kegiatan di Tahun Depan




MADIUN – Perencanaan pembangunan Kota Madiun untuk 2025 akhirnya rampung. Itu setelah dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kota, Rabu (6/3). Dalam Pembahasan Rancangan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2025 tersebut setidaknya telah disepakati 168 program dan 437 kegiatan dengan membutuhkan anggaran Rp 1,3 triliun. Ratusan program dan kegiatan tersebut merupakan hasil dari usulan masyarakat melalui Musrenbang tingkat RT/RW, kelurahan, dan kecamatan yang sudah berjalan sebelumnya.

Tak hanya itu, dalam kegiatan tersebut juga sekaligus pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 Pemerintah Kota Madiun. Kegiatan dihadiri tokoh dan pejabat Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur, hingga Kementerian Dalam Negeri yang turut secara virtual. Kegiatan yang berlangsung di Aston Hotel tersebut juga dihadiri Wali Kota Madiun, Dr. Maidi.

Wali kota menyampaikan Kota Madiun dalam penyusunan perencanaan pembangunan tidak terlepas dari isu strategis pemerintah provinsi dan juga nasional. Bahkan, di Kota Madiun sudah mulai menjalankan program isu strategis tersebut. Wali kota mencontohkan isu pendidikan untuk menjawab tantangan Indonesia generasi emas 2045. Di saat isu strategis tersebut baru direncanakan, di Kota Madiun sudah mengambil langkah kebijakan. Salah satunya, dari program laptop, internet gratis, dan juga beasiswa untuk program satu rumah satu sarjana.

‘’Apa yang menjadi isu strategis di tingkat provinsi maupun pusat, Kota Madiun tidak terlepas dari itu. Bahkan, Kota Madiun sudah mendahului,’’ kata wali kota.

Pendidikan memang tidak hanya urusan peningkatan SDM. Namun, juga bisa untuk memutus rantai kemiskinan. SDM yang berkualitas melalui pendidikan yang tinggi diharapkan bisa meningkatkan derajat kehidupan di kemudian hari. Wali kota menambahkan di Kota Madiun tidak hanya program pendidikan untuk menekan angka kemiskinan. Ada juga program JKK-JKM untuk mencegah angka kemiskinan baru.

‘’Kalau ada keluarga yang kurang mampu, kemudian tulang punggung keluarga itu meninggal, maka akan muncul kemiskinan baru. Ini harus dicegah. Di Kota Madiun yang seperti ini sudah kita asuransikan semua. Tatkala tulang punggung keluarga meninggal, keluarga yang ditinggalkan dapat santunan yang bisa untuk modal dan anak-anaknya dapat beasiswa sampai lulus,’’ jelasnya. (rams/agi/diskominfo)