Angkat Potensi Lokal



Ruang Satu 

Beberapa hari belakangan ini kelurahan tengah disibukkan dalam berbagai kegiatan. Yakni, pembangunan fisik dan juga SDM. Keduanya jalan bersamaan. Ada yang sudah selesai salah satunya. Ada yang baru akan berjalan. Di bidang pembangunan fisik ada pengerjaan pavingisasi. Sedang di bidang pembangunan SDM ada kelurahan mencari bakat. Keduanya penting dan perlu. Karenanya, kelurahan pastinya sibuk sekali. Tidak apa. Ini demi pelayanan kepada masyarakat.

Pembangunan fisik dan SDM memang harus berimbang. Sering saya sampaikan kalau kota kita ini tidak banyak memiliki sumber daya alam. Karenanya, kita harus banyak berbenah dari segi fisik agar kota ini menarik. Setidaknya memiliki daya tarik dari tempat wisata buatan itu. Memang bukan wisata alam. Tetapi unsur alamnya tidak kita tinggalkan. Selalu kita tambahkan pohon, tanaman berbunga dan lainnya. Bahkan ada pohon besar yang kita tambahkan di beberapa titik. Pohon itu bukan sekedar peneduh. Bukan sekedar menghijaukan. Tetapi menjadi salah satu jalan air ke dalam tanah. 

Saat air bisa masuk tanah dan tersimpan di dalamnya, daerah sekitar tersebut akan terasa sejuk. Itu yang memang kita harapkan. Suhu di kota ini kita turunkan. Daerah ini kota di dataran rendah. Tetapi suhunya tidak terlalu panas. Suasananya sejuk. Saya yakin banyak yang mencari tempat seperti itu. Apalagi, fasilitasnya lengkap. Mau apa saja ada di kota ini. Makanan tradisional sampai modern ada. Tinggal memilih. Potensi alam kita memang tidak banyak. Tetapi bukan berarti kita pasrah. Kita maksimalkan potensi yang ada untuk menutup kekurangan itu. 

Pembangunan di kelurahan memang tidak mendetail seperti itu. Tetapi paling tidak juga harus kita berikan standar tertentu. Agar juga tidak asalan. Seperti halnya pavingisasi. Dari awal perencanaan, paving yang digunakan harus tiga dimensi. Selain itu, spesifikasinya kita seragamkan. Hal itu juga agar pengawasannya mudah. Bayangkan, ada 44 ribu meter pavingisasi. Dua ribu meter lainnya pemasangan kanstin atau pembatas. 44 ribu meter pavingisasi itu titiknya tersebar di semua kelurahan. 27 kelurahan di tiga kecamatan. Semuanya sedang berjalan kini. 

Panjang di setiap kelurahan berbeda-beda. Seperti di Kelurahan Pangongangan. Ada enam titik dengan total panjangnya mencapai 1.394 meter persegi. Biarpun belum semua berjalan, setidaknya dua dari enam titik tersebut pekerjaannya sudah mencapai 30 persen. Dua titik tersebut yakni, di Jalan Anjasmoro dan Jalan A Yani gang Lurah Lama. Sedang, empat titik lainnya berada di Jalan A Yani gang Trubus, Jalan Aloon-Aloon Timur gang Senang, Jalan Panglima Sudirman gang Sepuhan, dan Jalan Merapi gang Lodayan. 

Program pavingisasi memang bukan hanya berjalan dari APBD perubahan. Tetapi ada juga yang dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang bersumber APBN. Namun, bukan di semua kelurahan. Dalam satu tahun anggaran biasanya hanya beberapa kelurahan yang mendapat program ini. Terus begitu bergantian. Tahun ini salah satu yang mendapat program di Kelurahan Oro-Oro Ombo. Setidaknya ada tiga jenis pekerjaan. Yakni, pemasangan udit atau saluran beserta penutupnya, talud saluran, dan juga paving tiga dimensi. Total anggarannya Rp 750 juta. selain itu, di Kelurahan Oro-Oro Ombo juga tetap ada program pavingisasi yang bersumber APBD perubahan seperti di kelurahan lain. Saya ingin semua titik di daerah ini baik. Pembangunan bukan hanya di tengah kota. Tetapi gang kecilpun juga akan semakin terlihat menarik. 

Fisik yang menarik, SDM-nya juga harus ciamik. Karenanya, pembangunan SDM juga terus kita gencarkan. Pelatihan keterampilan selalu kita gelar. Sekarang ini, kita tambah dengan ajang mencari bakat. Khususnya di bidang tarik suara. Ada kelurahan idol. Ada yang sudah berjalan. Ada yang baru akan digelar. Saya selalu hadir untuk meninjau langsung gelaran pencarian bakat tersebut. Kompetisinya berlangsung seru biarpun hanya di tingkat kelurahan. Saya selalu menerapkan standar tinggi. Setidaknya terdapat tiga kriteria penilaian. Tentu saja suara yang bagus, penampilan menarik, dan juga sikap atau attitude. Ini penting karena ajang tersebut sekaligus seleksi awal. Tiga terbaik di tiap kelurahan nantinya akan kembali bersua di tingkat kota. artinya, semakin seru. Semakin menarik.

Mereka nantinya bisa menjadi aset berharga daerah. Bahkan, saya sudah berencana merekrut mereka untuk menjadi pegawai Pemkot Madiun khusus untuk menyanyi dalam berbagai kegiatan. Kita tampilkan kepada tamu dari luar. Ini lo SDM Kota Madiun. Setiap kegiatan yang membutuhkan penyanyi untuk hiburan wajib dari dalam kota. Tidak perlu mengambil dari luar daerah. Sebaliknya, kalau bisa daerah lain menggunakan penyanyi-penyanyi kita. Pemerintah daerah memang wajib hadir untuk masyarakat. Wajib memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mewadahi minat dan bakat mereka. Untuk menggali potensi lokal kita. 


Penulis adalah Walikota Madiun Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd