Jadi Dasar Pengambilan Kebijakan, Pembahasan Buku Profil Anak Libatkan Akademisi Jempolan




MADIUN – Keberadaan anak-anak wajib terus terdata. Bahkan, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kota Madiun menerbitkan buku khusus terkait data statistik anak di Kota Madiun. Buku tersebut diharapkan dapat memberikan informasi tentang kondisi anak di Kota Madiun baik di tingkat kota maupun kecamatan. Wali Kota Madiun, Maidi bahkan memberikan perhatian tersendiri dengan turut memberikan masukan pada saat pembahasan pembaharuan buku tersebut di Aston Hotel Solo, Kamis (24/11) malam. 


‘’Anak ini merupakan aset. Calon pengganti kita ke depan. Kebijakan yang kita ambil untuk anak sekarang ini akan berdampak besar ke depannya. Karenanya, harus hati-hati benar. Data terkait anak-anak ini jangan sampai salah,’’ kata wali kota. 


Karenanya, narasumber jempolan dari akademisi pun dihadirkan. Kali ini, akademisi dari UNS. Wali kota berharap buku profil anak tersebut bisa memberikan data yang mendetail terkait anak. Wali kota menyebut buku tersebut harus bisa mengambarkan beberapa dimensi pembangunan anak di Kota Madiun. Hal itu penting untuk pemenuhan hak-hak anak. Anak, lanjutnya, harus selalu mendapat akses yang sama dan dapat berpartisipasi serta menikmati manfaat pembangunan secara bersama-sama.


‘’Jangan sampai ada yang terabaikan karena kesalahan data. Makanya, mumpung ini masih dalam pembahasan saya ingin dioptimalkan benar,’’ tegasnya. 


Dalam buku profil tersebut juga menghadirkan perubahan disbanding sebelumnya. Kota Madiun pernah menerbitkan buku profil anak pada 2020 lalu. Bedanya, kali ini bakal lebih lengkap. Tambahan data di antaranya terkait data Kartu Identitas Anak (KIA), pemeriksaan kehamilan, anak kurang gizi, pasien covid anak, taman kota dan tempat ibadah, kepemilikan perangkat akases internet, hingga komunitas seni budaya.


‘’Buku menjadi dasar saya dalam mengambil keputusan. Jadi harus serius dalam penyusunannya,’’ pungkasnya sembari menyebut keberadaan buku tersebut juga sebagai salah satu pendukung penilaian Kota Layak Anak. (rams/agi/diskominfo)