Hadiri Rakor Revolusi Mental Generasi Muda, Wali Kota Ajak Pemuda Partisipasi Dalam Pembangunan




MADIUN - Pembangunan suatu daerah tak dapat dilakukan oleh pemerintah kota sendiri. Dibutuhkan partisipasi dari berbagai pihak agar dapat berjalan optimal. Tak terkecuali, para pemuda. 


Hal inipun disampaikan oleh Wali Kota Madiun Maidi. Yakni, dalam kegiatan Rapat Koordinasi Gerakan Nasional Revolusi Mental Kepada Generasi Muda Kota Madiun di Gedung Diklat, Jumat (16/12). 


"Pemuda juga bisa ikut berkontribusi. Sampaikan usulan apa yang perlu ditambah," ujarnya. 


Tak hanya itu, dalam kegiatan tersebut wali kota juga mengungkapkan agenda pencanangan wajib belajar 16 tahun yang akan dimulai pada 2023 mendatang. 


Menurut wali kota, pendidikan merupakan kunci keberhasilan suatu pembangunan. Karenanya, orang nomor satu di Kota Pendekar itu ingin memberikan kesempatan bagi anak-anak Kota Madiun untuk mendapatkan peluang yang lebih baik. Khususnya, bagi mereka yang kurang mampu. 


Wajib belajar 16 tahun merupakan program Pemkot Madiun untuk menggenjot Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang saat ini menempati posisi ketiga tertinggi se-Jawa Timur. 


"Anak orang kaya biar kuliah sendiri, anak yang kurang mampu akan saya kuliahkan. Ada beasiswa khusus disiapkan," jelasnya. 


Kepada para siswa dan mahasiswa, mantan Sekda Kota Madiun itu mengimbau untuk terus meningkatkan ilmu pengetahuan. 


"Banyak belajar, banyak membaca, maka ilmu itu yang akan melindungimu," tandasnya. (WS Hendro/irs/diskominfo)