Empat Cara Untuk Sembuh Dari Brain Rot, Salah Satunya Detox Media Sosial
MADIUN - Media sosial menyajikan berbagai konten yang mampu menarik perhatian masyarakat. Tak sedikit di antaranya yang betah berlama-lama di dalam dunia maya. Bahkan, mengalami kondisi brain rot.
Adapun brain rot menggambarkan penurunan kemampuan kognitif akibat paparan berlebih terhadap konten digital yang tidak bermakna.
Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, terutama mereka yang menghabiskan banyak waktu untuk menonton konten receh di media sosial.
Meski begitu, Ilmuwan Neurosains dan Perilaku sekaligus CEO Sekolah Otak Indonesia Taufiq Pasiak mengungkapkan bahwa brain rot dapat disembuhkan berkat kemampuan otak manusia yang dikenal dengan istilah neuroplastisitas.
Neuroplastisitas adalah kemampuan otak untuk mengubah struktur dan fungsinya sebagai respons terhadap rangsangan dari luar. "Sehingga, otak bisa sembuh setelah terkena brain rot," ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
Berikut empat tips yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan otak dari brain rot:
1. Detoksifikasi Digital
Langkah pertama adalah detoksifikasi digital atau mengurangi paparan terhadap layar dan penggunaan gadget.
"Kurangi paparan media sosial dan tetapkan waktu tanpa layar (digital detox)," tutur Taufiq.
Melakukan digital detox dapat membantu otak beristirahat dari informasi yang tidak berguna dan memberi kesempatan bagi pikiran untuk kembali fokus.
2. Latihan Fokus
Tingkatkan konsentrasi dengan latihan fokus. Misalnya, dengan membaca buku.
"Mindfulness atau baca buku untuk meningkatkan konsentrasi, dengan atur batas waktu secara dinamis," jelas Taufiq.
Selain itu, gunakan beberapa teknik yang memperbanyak rentang perhatian. Sehingga, pikiran dapat kembali berfungsi secara optimal.
3. Stimulasi Otak
Ajak otak untuk bekerja dengan melakukan aktivitas yang menantang dan meningkatkan konsentrasi. Misalnya, memecahkan teka-teki, belajar bahasa baru, atau membaca buku yang kompleks.
Mencari aktivitas baru yang menyenangkan juga bisa merangsang kreativitas dan kognisi seseorang.
4. Pilih Konten Berkualitas
Konten berkualitas dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Alih-alih mengonsumsi informasi yang tidak mendidik dan tidak mendalam, carilah sumber yang membuat berpikir.
"Konten yang membuat pintar, atau berpikiran luas dan berpengetahuan dalam akan suatu hal. Pikiran mendidik untuk mendalami sesuatu," tandasnya. (Ws Hendro/irs/madiuntoday)