Eksistensi Wedang Rempah, Jaga Daya Tahan Tubuh dengan Warisan Tradisional




MADIUN – Wedang rempah, minuman tradisional berbahan dasar rempah-rempah, kini semakin populer sebagai pilihan sehat untuk menjaga daya tahan tubuh. Julia (38), Owner JJ Coffee dan Wedang Rempah, telah merintis usaha ini sejak 2019, dengan memanfaatkan resep warisan turun-temurun dari nenek moyang.

Julia memulai usahanya di Stadion Wilis Kota Madiun, berjualan dari pukul 06.00 pagi hingga sore setiap hari. Awalnya dirinya hanya ingin melestarikan warisan keluarga, ternyata, wedang rempahnya sangat diminati.

“Apalagi saat pandemi COVID-19. Banyak yang mencari alternatif alami untuk menjaga kesehatan,” ungkap Julia, yang tinggal di Jalan Mangga, Kota Madiun.

Wedang yang ada di kedai milik Julia ini menawarkan delapan varian jenis wedang yang memiliki beragam khasiat untuk tubuh. Di antaranya yang paling populer adalah wedang seger.

“Isiannya adalah racikan jahe, kunyit, sereh, kencur, kapulaga, cengkeh, dan jeruk nipis ini menjadi andalan. Wedang Seger, lanjutnya, membantu meluruhkan lemak darah dan meredakan pernapasan. Di cuaca seperti sekarang, minuman ini sangat cocok,” jelasnya.

Kedua yakni wedang bunga. Varian ini hampir sama dengan Wedang Seger, tetapi tanpa jeruk nipis, khusus untuk mereka yang memiliki asam lambung. Ada pula Wedang Sejuk untuk mengatasi batuk berdahak, serta berbagai macam varian wedang rempah lainnya.

Harganya pun cukup terjangkau, yakni
setiap porsi wedang dijual dengan harga Rp 10.000 untuk gula batu, dan Rp 7.000–8.000 untuk gula biasa.

“Semua bahan diracik terlebih dahulu, kemudian saya seduhkan langsung untuk pelanggan. Banyak pelanggan tetap, termasuk anggota Polres dan Kodim yang sering memesan ini, bahkan dalam kondisi dingin,” kata Julia.

Julia menegaskan bahwa wedang rempah bukanlah jamu. “Orang yang tidak suka jamu, biasanya malah suka wedang rempah. Minuman ini segar, tubuh terasa ringan setelah meminumnya,” tambahnya.

Meskipun saat ini hanya berjualan di Stadion Madiun, Julia berharap usahanya dapat terus berkembang. Tak main-main pelanggannya pun menjangkau hingga luar kota. Surabaya dan Denpasar.

“Dulu, orang tidak kenal obat kimia, semua memanfaatkan rempah. Saya berharap, daripada minum obat-obatan kimia, masyarakat mencoba kembali ke alam dengan wedang rempah,” pungkasnya.
(ws hendro/kus/madiuntoday)