Serius Tekan Stunting, Kecamatan Kartoharjo Gelar Mini Lokakarya



MADIUN - Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, menggelar Mini Lokakarya (Minilok) tahun 2025 sebagai langkah strategis untuk menekan angka stunting di wilayahnya. Dalam forum ini, berbagai pihak hadir untuk mengevaluasi kinerja Tim Pendamping Keluarga (TPK) sekaligus membahas data dan kasus-kasus yang berisiko menyebabkan stunting.


Kegiatan ini menyoroti data bulan timbang Januari hingga Maret 2025, yang menunjukkan masih adanya anak-anak di wilayah Kartoharjo yang terindikasi stunting. Tak hanya itu, beberapa calon pengantin (catin), ibu hamil (bumil), ibu pasca salin (bufas), baduta, dan balita juga tercatat dalam daftar sasaran risiko tinggi.


“Data ini menjadi alarm bagi kita semua untuk bergerak cepat. Penanganan stunting harus dilakukan sejak hulu, bahkan sebelum pernikahan,” ujar Plt. Camat Kartoharjo, Agus Budhiarto, dalam sambutannya, Selasa (1/7).


Lebih lanjut dirinya mengatakan terkait pentingnya pendampingan yang menyeluruh dan berkelanjutan kepada keluarga sasaran.

Selain menyampaikan data, Minilok juga menjadi forum untuk menyusun strategi respons cepat ketika ditemukan kasus stunting yang mendesak. 


Semua unsur di tingkat kelurahan diminta siap melakukan langkah tanggap, agar kondisi tidak semakin memburuk.


“Kunci dari semua ini adalah kerja sama dan kepekaan di lapangan. Kalau kader, petugas kesehatan, dan perangkat kelurahan saling bahu-membahu, saya yakin angka stunting bisa ditekan,” tambahnya. 


Rencana tindak lanjut pun disusun berdasarkan kebutuhan masing-masing kelurahan. Setiap wilayah diminta fokus pada pendampingan berbasis data, sambil terus menggali inovasi lokal yang bisa membantu pencegahan stunting secara tepat sasaran.


Mini lokakarya ini bukan hanya ajang evaluasi, tapi juga bentuk komitmen Kecamatan Kartoharjo untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat, bebas stunting, dan siap menjadi generasi masa depan yang unggul.

(Rams/kus/diskominfo)