Dukung Swasembada Pangan, Pemkot Madiun Salurkan Bantuan Pupuk 146 Ton
MADIUN - Peran Pemkot Madiun mendukung program swasembada pangan Presiden RI Prabowo Subianto terus diperkuat. Salah satunya, menggelontorkan bantuan pupuk bagi para petani. Total, sebanyak ratusan ton pupuk NPK disalurkan tahun ini.
Wali Kota Madiun Dr. Maidi mengatakan, bantuan pupuk bagi petani di Kota Madiun rutin disalurkan tiap tahun. Khusus tahun ini, pemkot menyalurkan 146 ton pupuk NPK dengan alokasi anggaran sekitar Rp 1,69 miliar APBD 2025 untuk 34 kelompok tani (poktan) Berbadan Hukum Indonesia (BHI).
‘’Anggaran tahun ini Rp 1,69 miliar. Petani bagian dari program swasembada pangan yang harus diperhatikan. Kalau tidak, ketahanan pangan akan rapuh,’’ jelas Dr. Maidi usai menyerahkan bantuan pupuk kepada kelompok tani (poktan) di wilayah Kecamatan Manguharjo, Senin (28/10).
Menurut Dr. Maidi, program bantuan ini ditujukan untuk membantu petani menekan biaya produksi. Harapannya, petani mampu meningkatkan produktivitas lahan pertanian dan kesejahteraan mereka. Pun sebagai upaya pemkot menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan nasional untuk mencapai swasembada pangan.
‘’Ketika petani kita modali, insya Allah petani akan luar biasa hebat. Hasil panen juga bagus,’’ ujarnya.
Selain pupuk, Dr. Maidi menyebut Pemkot Madiun juga membantu petani memperoleh air. Yakni, dengan membuat sumur sibel di beberapa wilayah rawan kekeringan. Seperti di wilayah Kelurahan Tawangrejo, Kelurahan Pilangbango, dan Wilayah Kelun. Di samping itu, pemkot berencana membuat sumur artesis agar debit air stabil dan tidak mudah kering serta hemat energi karena tidak memerlukan pompa.
‘’Kita upayakan air artesis. Kebutuhan air sangat penting bagi produktivitas lahan pertanian,’’ terangnya.
Dengan sederet bantuan tersebut, Dr. Maidi berharap kesejahteraan 1.325 petani di Kota Madiun lebih terjamin. Pun, produktivitas lahan pertanian seluas 884 hektare semakin meningkat.
‘’Kita juga harus berterima kasih kepada Pak Presiden (Prabowo Subianto) yang menetapkan harga gabah kering panen (GKP) dari petani minimal Rp 6.500 per kilogram. Insya Allah petani semakin sejahtera,’’ pungkasnya.
(ws hendro/ggi/madiuntoday)