Persani Kota Madiun Gelar Kejurkot Senam, Jadi Ajang Penjaringan Atlet Popda 2026
MADIUN – Persatuan Senam Indonesia (Persani) Kota Madiun kembali menggelar Kejuaraan Kota (Kejurkot) Senam Artistik dan Aerobik Gymnastic 2025 di GOR Tennis Indoor Stadion Wilis, Kamis (27/11). Ajang tahunan ini menjadi sarana pembinaan sekaligus penjaringan atlet menuju Popda 2026.
Sebanyak 76 peserta putra dan putri mengikuti kejuaraan tahun ini. Mereka berasal dari kelompok usia TK hingga 15 tahun untuk senam artistik serta hingga 17 tahun untuk aerobik gymnastic.
Menurut Wakil Ketua Persani Kota Madiun, Salmarini, jumlah peserta meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya sekitar 40. “Tahun ini mencapai 76 peserta,” ungkapnya.
Kejurkot mempertandingkan dua nomor, yakni senam artistik dan aerobik gymnastic. Pada artistik, peserta berlaga di nomor all around yang mencakup lantai, meja lompat, dan palang.
Kategori artistik menjadi yang paling diminati dengan sekitar 60 peserta. “Peminatnya terus naik karena pembinaan dan pelatihnya lebih siap. Klub di Madiun ada tiga dengan pelatih khusus senam,” jelas Salmarini.
Sementara itu, aerobik gymnastic diikuti 10 peserta. Cabang ini masih kurang peminat karena keterbatasan pelatih khusus. “AER itu berbeda dengan aerobik biasa. Ada tingkat kesulitan dan koreografi khusus sehingga kadang kita harus mendatangkan pelatih dari luar,” tambahnya.
Kejurkot juga dimanfaatkan sebagai evaluasi kemampuan atlet sebelum turun di kejuaraan yang lebih tinggi. “Ini persiapan menuju Popda 2026 sekaligus melihat perkembangan atlet binaan,” ujarnya.
Pembinaan dilakukan rutin setiap Sabtu, dan ditingkatkan menjadi dua kali sepekan saat persiapan Popda atau Porprov. Persani juga mendapat dukungan anggaran pembinaan dari KONI.
Prestasi senam Kota Madiun terbilang baik dengan raihan dua perak dan satu perunggu pada Porprov tahun lalu. “Harapannya, tahun depan bisa naik jadi emas,” kata Salmarini.
Meski tantangan pembinaan cukup besar, terutama karena atlet senam harus digembleng sejak dini, Persani optimistis regenerasi tetap berjalan. Kejurkot menjadi bukti bahwa minat masyarakat terhadap senam, khususnya artistik, terus bertumbuh.
(radit/kus/madiuntoday)