Di Embung Pilangbango, Ratusan Mahasiswa Ikuti Pelatihan Fire and Water Rescue BPBD



MADIUN - Kesiapsiagaan menghadapi bencana diperkuat. Termasuk melibatkan mahasiswa dalam penanganan hingga penyelamatan korban bencana. Selasa (2/12), ratusan mahasiswa STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun mendapat pelatihan fire and water rescue dari BPBD Kota Madiun di Embung Pilangbango.


‘’Kami mendapat pengetahuan tentang penanggulangan dan penyelamatan bencana. Mulai teknik dasar cara memadamkan api hingga penyelamatan bencana di air,’’ ungkap Fresia Olivia, mahasiswi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.


Fresia mengungkapkan, penanganan bencana sejatinya tidak bisa dilakukan serampangan. Ada teknik-teknik khusus yang harus dipahami. Memadamkan api, misalnya. Terdapat teknik memadamkan api dengan peralatan seadanya. Seperti handuk maupun karung goni.


Menurut dia, teknik tersebut dapat digunakan sebagai penanganan darurat apabila dihadapkan bencana kebakaran dalam kondisi tanpa alat pemadam api ringan (APAR). ‘’Semula tidak tahu, tapi setelah pelatihan kami punya bekal bagaimana memahami situasi bencana dan bagaimana penanganannya,’’ ungkap Fresia.


Sementara itu, Kasi Kegawatdaruratan dan Logistik BPBD Kota Madiun Heter Hidayati menjelaskan, pelatihan fokus pada materi dasar fire and water rescue. Sebanyak 10 petugas dari BPBD memberikan pelatihan terhadap 181 mahasiswa. Untuk fire rescue, mahasiswa dilatih cara memadamkan api menggunakan karung goni maupun APAR.


Sedangkan untuk water rescue, sambung dia, mahasiswa dilatih teknik menyelamatkan diri dan mengevakuasi korban dari bencana air. ‘’Kami memahamkan peserta latihan agar tidak panik ketika dihadapkan bencana,’’ ujarnya.


Selain menyasar mahasiswa, Heter menyebut pelatihan serupa juga rutin digelar tiap tahun terhadap sejumlah kelompok masyarakat. Tujuannya agar masyarakat semakin paham terkait penanganan serta penyelamatan korban bencana. Dengan begitu, dampak bencana yang ditimbulkan dapat diminimalisir.


‘’Pentingnya teknik dasar agar masyarakat paham bagaimana cara menanggulangi bencana. Apalagi saat ini dihadapkan potensi bencana hidrometeorologi,’’ pungkas Heter.


(bip/ggi/madiuntoday)