Party Jamu, Cara Baru Gen Z Healing Tanpa Bikin Kantong Kering



MADIUN - Generasi Z kini memiliki cara baru untuk “healing” tanpa harus menguras dompet. Mereka memilih menikmati jamu tradisional sebagai alternatif relaksasi yang lebih sehat, alami, dan terjangkau. Berbagai ramuan berbahan rempah seperti kunyit, jahe, kencur, temulawak, sereh, hingga brotowali kembali naik daun karena dipercaya mampu meningkatkan kebugaran tubuh. Dampaknya, para penjual jamu keliling turut menikmati lonjakan pesanan dari kalangan muda.


Di tengah gempuran budaya minum kopi, matcha, hingga boba, anak-anak muda justru mulai bangga nongkrong sambil menyeruput jamu bersama teman. Minuman seperti beras kencur, kunyit asem, wedang jahe, temulawak, hingga campuran sereh–jeruk nipis menjadi pilihan favorit karena memberikan sensasi segar sekaligus manfaat kesehatan.


Beberapa jenis jamu yang kini paling digemari antara lain. Beras kencur, dipercaya membantu meningkatkan energi dan meredakan pegal. Kunyit asem, kaya antioksidan yang baik untuk detoksifikasi dan membantu meredakan nyeri haid.


Wedang jahe, membantu menghangatkan tubuh, meredakan flu ringan, dan melancarkan pernapasan. Temulawak, dikenal dapat meningkatkan stamina dan mendukung kesehatan pencernaan. Brotowali, meski rasanya pahit, diminati karena diyakini membantu menjaga gula darah dan meningkatkan imunitas.


Fenomena ini akrab disebut party jamu atau open table jamu, yakni kegiatan berkumpul santai sambil menikmati berbagai jenis jamu. Aktivitas ini viral di media sosial dan dianggap sebagai cara baru untuk menikmati waktu luang sekaligus menjaga kesehatan.


Cita rasa pedas, asam, manis, hingga pahit khas jamu kini justru menjadi daya tarik tersendiri. Bagi Gen Z, menikmati jamu bareng teman bukan hanya tren, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap budaya lokal yang terbukti menyehatkan.


Unggahan warganet di platform X ikut menggambarkan maraknya tren ini dan bagaimana jamu kembali menjadi bagian dari gaya hidup anak muda masa kini.


(Bip/kus/madiuntoday)