Sering Menguap Saat Olahraga? Ini Penjelasan Ilmiahnya
MADIUN – Olahraga semestinya membuat tubuh terasa segar dan nyaman. Namun, sebagian orang justru mengalami hal yang tak biasa: sering menguap di tengah aktivitas fisik. Fenomena ini kerap dianggap aneh, padahal cukup banyak dialami, baik secara sesekali maupun berulang, meski teknik pernapasan sudah dilakukan dengan benar.
Apa penyebab seseorang menguap saat olahraga hingga kini masih menjadi perdebatan di dunia medis. Siapa pun dapat mengalaminya, mulai dari masyarakat umum hingga atlet profesional. Kapan kondisi ini sering muncul? Umumnya saat olahraga pagi atau malam hari, ketika energi tubuh berada pada titik rendah, atau saat intensitas latihan meningkat. Di mana pun aktivitas fisik dilakukan di gym, lapangan, atau ruang terbuka refleks ini bisa terjadi. Mengapa tubuh bereaksi demikian, dan bagaimana penjelasan ilmiahnya?
Para ahli menyebut menguap sebagai refleks alami tubuh. Dahulu, menguap diyakini sebagai tanda tubuh kekurangan oksigen. Teori ini menyebutkan bahwa napas pendek saat aktivitas membuat sebagian alveoli paru-paru mengempis, sehingga otak memicu refleks menguap untuk menarik udara lebih banyak. Namun, teori tersebut belum sepenuhnya terbukti. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa menghirup oksigen murni tidak serta-merta mengurangi frekuensi menguap.
Sejumlah pakar lain meyakini menguap berkaitan dengan upaya tubuh menjaga kewaspadaan dan kestabilan fungsi otak. Menguap dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah secara sementara. Tak heran, fenomena ini juga terdokumentasi pada atlet Olimpiade sebelum bertanding maupun prajurit sebelum latihan berat.
Penelitian dalam jurnal Physiology and Behavior menunjukkan bahwa menguap berhubungan erat dengan pengaturan suhu otak. Saat suhu otak meningkat akibat aktivitas fisik intens atau kurang istirahat, refleks menguap muncul sebagai cara tubuh menurunkan suhu dan menyeimbangkan kondisi internal. Mekanismenya serupa dengan berkeringat, yakni membantu tubuh tetap “dingin”.
Prof. Celeste Robb-Nicholson dari Harvard Medical School menjelaskan bahwa menguap saat olahraga kemungkinan merupakan kombinasi antara menjaga alveoli paru tetap terbuka dan memastikan otak tetap waspada. “Menguap mungkin terlihat sederhana, tetapi bisa menjadi cara tubuh memastikan pernapasan dan fungsi otak tetap optimal,” ujarnya.
Selain faktor suhu dan kewaspadaan, ada beberapa penyebab lain mengapa seseorang menguap saat olahraga. Kelelahan dan kurang tidur menjadi faktor paling umum. Pola latihan yang monoton juga dapat memicu rasa bosan yang memunculkan refleks menguap. Temperatur lingkungan yang panas atau tubuh yang mengalami stres fisik turut berperan. Menariknya, olahraga dengan intensitas lebih tinggi justru dapat menurunkan frekuensi menguap karena tubuh melepaskan lebih banyak endorfin.
Meski umumnya tidak berbahaya, menguap berlebihan tetap perlu diwaspadai. Dalam kondisi tertentu, menguap terus-menerus bisa menjadi indikasi gangguan detak jantung, tekanan darah, atau reaksi vasovagal yang menyebabkan penurunan denyut jantung dan tekanan darah secara drastis. Beberapa kondisi kesehatan seperti depresi, diabetes, insomnia, hingga gangguan kelenjar adrenal juga dapat meningkatkan intensitas menguap saat berolahraga.
Kesimpulannya, menguap saat olahraga pada umumnya merupakan respons fisiologis normal tubuh untuk menstabilkan suhu, menjaga fungsi pernapasan, dan mempertahankan performa otak. Selama tidak disertai gejala berat seperti pusing ekstrem atau sesak napas, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika menguap terjadi berlebihan dan mengganggu aktivitas, pemeriksaan medis tetap dianjurkan sebagai langkah antisipasi.
(ws hendro/kus/madiuntoday)