UMKM Jadi Salah Satu Penopang Pertumbuhan Ekonomi Pasca Pandemi




MADIUN - Kecil-kecil cabe rawit jadi istilah yang tepat untuk menggambarkan keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Madiun. Bagaimana tidak, meski bermodal kecil, kehadirannya mampu menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19. 


Berdasarkan data dari BPS Kota Madiun, besaran produk domestik regional bruto (PDRB) harga berlaku tahun 2021 di Kota Madiun mencapai sebesar Rp14,7 triliun.

PDRB yang tumbuh signifikan tersebut disumbang dari berbagai kontribusi lapangan usaha. Terdapat empat golongan lapangan usaha yang memberikan kontribusi besar.


Yakni, perdagangan besar, eceran, reparasi mobil, dan kendaraan bermotor sebesar 25,25 persen. Lalu, informasi dan komunikasi sebesar 15,62 persen, industri pengolahan 15,30 persen, dan 14,30 persen berasal dari UMKM olahan makanan dan minuman. 


Saat ini tercatat 12 ribuan unit UMKM yang ada di Kota Madiun. Dimana setengahnya diramaikan oleh usaha makanan dan minuman. Perputaran roda ekonomi di bidang inipun cukup menggeliat. 


Saat pandemi, tercatat produksi sampah di kota ini 90-100 ton per hari. Kali ini menjadi 140-170 ton per hari. Hal itu bisa menjadi salah satu indikasi transaksi UMKM yang terus bergeliat. 


Tak hanya itu, pemkot setempat juga terus menggulirkan program-program pemberdayaan UMKM. Salah satunya melalui penyempurnaan lapak UMKM yang ada di kelurahan, hingga meramaikan lapak dengan berbagai kegiatan agar perekonomian dapat terus berputar.

(Nanda/kus/madiuntoday)