Gelontorkan Rp 5,4 Miliar Tekan Stunting, Pemkot Siapkan Empat Voucher Khusus Bagi Sasaran



MADIUN – Upaya menekan stunting terus dilakukan Pemerintah Kota Madiun. Biarpun angka stunting Kota Madiun sudah di bawah target nasional, pemerintah setempat terus berupaya menekan stunting dengan mengalokasikan anggaran sampai Rp 5,4 miliar. Anggaran tersebut salah satunya untuk menekan stunting melalui Warung Stop Stunting (WSS). Nah, apa itu WSS dan bagaimana cara kerjanya?
Warung Stop Stunting (WSS) merupakan program Wali Kota Maidi. WSS nantinya akan hadir di semua Lapak UMKM kelurahan. WSS tersebut dikelola kelompok masyarakat (Pokmas) yang ada di masing-masing kelurahan tersebut. Nantinya, ada stan khusus di lapak untuk melayani sasaran. Yakni, balita stunting dan ibu hamil di kelurahan tersebut. Ibu hamil memang berpotensi melahirkan anak stunting. Karenanya, ibu hamil juga mendapat perhatian.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani menyebut setidaknya ada 514 balita yang tercatat stunting. Sedang, ibu hamil jumlahnya ada 408 orang. Totalnya, ada 922 balita stunting dan ibu hamil yang menjadi sasaran WSS. Ratusan sasaran tersebut nantinya akan mendapatkan voucher untu ditukar.
‘’Ada empat jenis voucher. Ada yang berupa masih bahan makanan, ada yang siap saji,’’ katanya, Rabu (12/10).
Untu balita, lanjut Denik, mendapatkan voucher senilai Rp 374 ribu perminggu. Sedang, ibu hamil mendapatkan voucher senilai Rp 386 ribu perbulan. Besaran voucher sedikit berbeda mengingat ibu hamil membutuhkan asupan gizi lebih. Voucher tersebut bisa ditukarkan dengan WSS dan akan mendapatkan bahan makanan dengan jenis yang sudah ditentukan. Mulai beras, sayur, minyak, telur, daging, ikan, dan lain sebagainya.
‘’Selain itu, baik yang balita dan ibu hamil juga akan mendapatkan voucher makanan siap saji sebesar Rp 36 ribu. Menunya juga berbeda-beda tiap minggunya,’’ jelasnya.
Makanan tersebut merupakan menu sehat yang sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi dan juga dokter. Makanan sekaligus menjadi contoh untuk dipraktikkan di rumah. Menu sehat tersebut penting untuk balita stunting dan ibu hamil. Denik menambahkan selain itu ada juga voucher belanja di lapak UMKM senilai Rp 50 ribu. Voucher tersebut boleh ditukar makanan-minuman di lapak kecuali rokok dan makanan mengandung micin. Melalui berbagai program tersebut angka stunting diharapkan semakin turun.
‘’Sekarang kita di 12,4 persen, paling tidak bisa turun dua digit,’’ harapnya.
Program tersebut akan berjalan sampai akhir tahun nanti dan dilanjutkan tahun depan. Denik menyebut WSS serentak di semua kelurahan ditargetkan bisa berjalan mulai minggu depan. (vincent/agi/madiuntoday)