Kreatif! Pasutri Ini Olah Daun Kelor Jadi Kerupuk Renyah




MADIUN - “Dunia tak selebar daun kelor” adalah peribahasa yang sering kita dengar. Namun apakah banyak yang tahu bentuk dari daun kelor ini? Kalau dimakan bagaimana ya rasanya? 


Nah. Pasangan suami istri yang berasal dari Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Manguharjo, Kota Madiun ini berhasil menyulap daun kelor menjadi camilan renyah dan gurih. Yakni mengolah daun kelor menjadi kerupuk. 


Jajanan olahan pasutri Yatiman dan Enik Noviati ini mulai dikenal setelah mengikuti berbagai bazar kuliner. Harganya cukup terjangkau. Harganya cuma Rp 10 ribu (250 gram) dan Rp 25 ribu (1 kilogram).


“Mulai produksi sejak pandemi awal 2021. Idenya tercetus saat melihat banyak pohon kelor di depan rumah,” jelas Yatiman. 


Lebih lanjut dirinya mengatakan, membuat krupuk daun kelor itu sejatinya mudah. Asal komposisi dan takarannya pas. Bahan bakunya tepung tapioka, terigu, bawang dan penyedap rasa. Setelah adonan itu dikukus menggunakan cetakan lalu dijemur seharian.


“Setelah kering barulah dipotong menggunakan alat khusus. Kami terus berinovasi. Selain daun kelor, kami juga membuat keripik daun beluntas dan daun pepaya,’’ terang warga yang berdomisili di Jalan Urip Sumoharjo 12 itu. 


Tak main-main, kini banyak yang membeli kerupuk kelornya untuk oleh-oleh khas Kota Madiun. Tingginya permintaan membuat konsumennya harus pesan sehari sebelumnya.

Bahkan, pemasarannya kini telah merambah Surabaya, Bali, Tangerang dan Jakarta.

(kus/madiuntoday)