Jadi Sentra Ekonomi, Penyempurnaan Lapak Masih Akan Berlanjut Tahun Ini




MADIUN – Lapak UMKM kelurahan tampaknya masih menjadi salah satu perhatian Wali Kota Madiun, Maidi di tahun ini. Setidaknya, sejumlah pembangunan untuk penyempurnaan lapak masih akan berlanjut di 2023 ini. Seperti pembangunan musala di Lapak Gedongan Kelurahan Manguharjo. Pembangunan direncanakan tahun ini dengan anggaran sekitar Rp 150 juta.


Keberadaan Lapak UMKM Kelurahan memang terus bersolek sejak pembangunan kali pertama dulu. Mulai penambahan sarana dan prasarana, perluasan areal lapak, penambahan lapak pedagang sampai perbaikan akses jalan. Hasilnya seperti yang terlihat saat ini. Salah satunya, seperti penyempurnaan Lapak Kelurahan Mojorejo yang diresmikan Wali Kota Maidi, Selasa (10/1) kemarin. Keberadaan lapak diperluas hingga di sisi barat Lapangan Mojorejo. Setidaknya ada delapan lapak dan satu pendopo di sisi barat lapangan tersebut. 


‘’Lapak-lapak di kota kita ini sudah menjadi salah satu destinasi wisata. Jadi sentra ekonomi dan sudah cukup dikenal. Karenanya, semakin kita sempurnakan. Fasilitas yang belum lengkap kita lengkapi,’’ kata wali kota.


Tidak hanya lapak, Lapangan Mojorejo juga akan direvitalisasi tahun ini. Anggarannya, mencapai Rp 315 juta. Revitalisasi Lapangan Mojorejo tentunya bakal menambah daya tarik tersendiri untuk lapak. Bedanya, revitalisasi ini di bawah Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga. Selain itu, Lapangan Kanigoro dan Lapangan Sogaten juga bakal dilakukan revitalisasi. 


Seperti diberitakan, penyempurnaan lapak setidaknya menelan anggaran Rp 4,7 miliar lebih sepanjang 2022 lalu. Rinciannya, Kecamatan Kartoharjo sebesar Rp 2 miliar, Kecamatan Taman sebesar Rp 2,2 miliar, dan Kecamatan Manguharjo paling sedikit dengan anggaran sekitar Rp 485 juta. Penyempurnaan lapak UMKM kelurahan di wilayah Kecamatan Manguharjo memang sudah dioptimalkan pada APBD Perubahan 2021 lalu.


‘’Prinsipnya lapak-lapak kita harus optimal. Banyak tamu pejabat yang ingin datang melihat langsung,’’ ungkapnya. 


Anggaran penyempurnaan lapak memang berbeda setiap tahunnya. Terbesar pada 2021 kemarin dengan besaran mencapai Rp 10 miliar lebih. Sedang, untuk 2020 atau awal berjalannya program lapak UMKM ini menghabiskan anggaran Rp 7 miliar lebih. Saat ini, sudah ada 27 lapak UMKM yang tersebar di tiap kelurahan. Masing-masing memiliki keunikan dan keunggulan masing-masing. Baik dari segi konsep dan desain bangunannya hingga keunikan dari produk yang ditawarkan. (rams/agi/madiuntoday)