Kado Istimewa dari Ceko-Rumania
Ruang Satu
Minggu, (12/3) kemarin, saya kembali ke tanah air. Bersama pak Ketua DPRD dan pak Wakil Ketua, kami baru saja pulang dari kunjungan kerja di Ceko dan Rumania. Ada banyak hal yang kita hasilkan dari kerja sama bilateral tersebut. Dari awal saya memang berkomitmen untuk membawa sesuatu yang bermanfaat dari setiap kunjungan kerja. Sesuatu yang bermanfaat untuk kota kita, untuk masyarakat kita.
Saya ingin membahas yang di Ceko dulu. Negara itu memang yang pertama kami kunjungi. Selain itu, pada edisi kemarin saya juga mengulas terkait salah satu kota yang akan saya kunjungi di Ceko. Yakni, Kota Plzen. Ada tema menarik. Terkait kota kembar Madiun-Plzen. Saya memang belum tuntas membahasnya kemarin. Sebab, pertemuan dengan pejabat di Kota Plzen belum terjadi pada waktu itu.
Nah, saya ingin mengulasnya kali ini. Di kota tersebut saya diterima Wakil Wali Kota Plzen, nyonya Mgr.etMgr. Lucie Kantorová. Tentu saya didampingi Duta Besar negara kita di Praha. Yakni, ibu Kenssy D. Ekaningsih. Beliau yang mengantar kami ke Kota Plzen. Wakil Wali Kota Plzen orangnya sangat ramah dan cantik tentunya. Kita juga bertukar cinderamata. Saya bawakan kain batik dan tampak dari raut wajahnya sangat menyukainya. Namun, bukan itu poinnya. Pertemuan bilateral itu menghasilkan sejumlah kerja sama. Salah satunya, terkait dengan pendidikan.
Kami sepakat untuk mengenalkan kekayaan budaya masing-masing kepada anak sekolah. Rencananya perwakilan SD dan SMP dari Kota Madiun dan Plzen akan saling unjuk budaya secara virtual. Wali kota pun menyambut baik kerja sama itu. Tak heran langsung menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menindaklanjuti. Tentu saja ini sesuatu yang baik. Anak-anak kita yang sudah cukup lancar berbahasa inggris akan kita pertemukan dengan anak-anak di sana. Ini kerja sama yang terdekat ya. Ke depan, tidak menutup kemungkinan akan ada kerja sama lainnya.
Saya juga mengunjungi University of West Bohemia. Kali ini, saya mengupayakan beasiswa untuk anak-anak Kota Madiun agar bisa berkuliah di sana. Di kota tersebut juga ada industri kereta api. Namanya, Skoda Transportation. Inilah yang dimaksud kota kembar. Baik Madiun maupun Plzen sama-sama memiliki industri kereta api. Selain itu, dunia pendidikan di sana juga ada yang berfokus di bidang transportasi kereta api. Karenanya, saya ingin melakukan penjajakan di bidang pendidikan. Untuk di Kota Madiun saya fokuskan kepada dua perguruan tinggi. Yakni, Politeknik Perkerataapian Indonesia (PPI) dan Politeknik Negeri Madiun (PNM).
Cukup banyak agenda selama di Ceko. Kami juga menggelar pertemuan dengan kementerian perdagangan dan kementerian pembangunan negara tersebut. Saya mendapatkan ide menarik. Salah satunya, terkait pemanfaatan lapak-lapak sebagai sarana pembelajaran luar ruang bagi pelajar. Lapak bisa menjadi fasilitas belajar yang tepat khususnya terkait penanaman pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan kepada anak-anak. Selain itu, kita juga terdapat penawaran menarik. Yakni, terkait penataan jalan perkotaan yang juga berwawasan lingkungan. Pemerintah di sana sudah melakukan pengaspalan dengan berbahan daur ulang dari aspal yang rusak. Ini konsep yang menarik.
Kita juga banyak membahas terkait dengan tata kota dengan smart city-nya. Konsep smart city ini memang tidak bisa ditinggalkan. Dunia sudah berlomba terkait konsep tersebut. Kita juga jangan sampai ketinggalan. Konsep smart city ini juga menyentuh di segala bidang. Mulai pembangunan, ekonomi, lingkungan, dan juga wisata. Konsep kota cerdas bisa mengoptimalkan segala potensi melalui cara yang smart. Tentu dengan berbalut teknologi.
Terakhir, kami mengunjungi Rumania. Tepatnya mengunjungi Interventii Active in Atmosfera (IAA) di Bukares. Kali ini kami lebih banyak memperjuangkan ekspor porang. Tak hanya itu, saya juga mengenalkan produk andalan kita, sambel pecel. Sejatinya pertemuan ini merupakan tindak lanjut pertemuan di Kota Madiun beberapa waktu sebelumnya. IAA merupakan sebuah perusahaan yang concern terhadap usaha-usaha menghadapi dampak perubahan iklim. Termasuk mencari solusi menangani ancaman kekurangan pangan akibat perubahan iklim.
Tak heran IAA tertarik dengan porang. Alhamdulillah, ada kabar baik. Sepertinya akan ada tindak lanjut terkait ini. Eksport ini bukan sekedar untuk mendongkrak perekonomian. Tetapi juga bisa mengangkat Kota Madiun di mata dunia. Ada banyak hal yang bisa kita petik. Seperti yang saya bilang, setiap kunjungan harus bermanfaat. Baik untuk kota maupun masyarakat kita. Apa yang kami bawa dari kunjungan ini bisa menjadi kado istimewa dari Ceko-Rumania.
Penulis adalah Wali Kota Madiun Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd