Tak Sekedar Literasi Digital, Sinebar Juga Jadi Sarana Survei Pengaruh Gadget Pada Anak




MADIUN – Kegiatan Sinau Bareng ing Ramadan (Sinebar) hasil kerja bareng Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun dan Relawan TIK Kota Madiun sampai juga menyasar pelajar tingkat SMP. Kegiatan setidaknya berlangsung di SMPN 5 dan SMPN 3 Kota Madiun. Materi yang diberikanpun sedikit berbeda dibanding saat Sinebar di tingkat SD. 

‘’Tentu materinya berbeda ya. Kalau yang SD kemarin kita memberikan literasi digital melalui permainan-permainan. Yang tingkat SMP ini sudah materi langsung dan juga ada pembuatan konten videonya,’’ kata L Anang Setiyo, Relawan TIK Kota Madiun di sela kegiatan Sinebar di SMPN 3 Kota Madiun, Kamis (30/3).

Anang dkk juga memberikan pemahaman agar pelajar tersebut bijak dalam menggunakan internet. Sebab, rekam jejak di internet bakal terekam biarpun telah dihapus. Sebab, dimungkinkan masih tersimpan di server media terkait. Karenanya, Anang mengajak pelajar untuk meninggalkan jejak digital yang baik. 

‘’Ini mungkin tidak mereka sadari. Sedang, marahan kemudian dilampiaskan ke dunia maya. Padahal itu terekam terus,’’ jelasnya. 

Anang menambahkan status, postingan, dan rekam digital yang ditinggalkan itu bisa berdampak jauh dikemudian hari. Salah satu contohnya saat rekrutmen kerja. Tidak menutup kemungkinan perusahaan akan menelusuri jejak digital dari calon karyawannya. 

‘’Jadi sekarang ini perusahaan juga menelusuri data dari rekam digital. Jadi hati-hati dalam membuat status, posting, komentar, dan lain sebagainya. Mumpung masig SMP tinggalkanlah jejak digital yang positif,’’ ajaknya. 

Selain itu, kegiatan Sinebar tersebut juga sekaligus sarana survei kecil-kecilan terkait dampak penggunaan gadget pada anak. Anang melakukan survei dengan menyebar kuisioner. Mulai durasi pemakaian gadget dalam sehari, konten yang dibuka, hingga hal-hal yang disenangi saat mengakses internet. Anang menyebut untuk tingkat SD dinilainya masih aman karena kebanyakan belum pegang HP secara mandiri. Namun untuk tingkat SMP, Anang menyebut ada kecenderungan ke arah kecanduan. 

‘’Lebih ke kecenderungan ya. Bukan yang sudah benar-benar kecanduan. Yang tingkat SMP ini rata-rata lebih lama dalam pemakaian gadget sehari-hari,’’ ungkapnya. 

Sementara itu, Humas SMPN 3 Kota Madiun, Dwi Puspitorini mengaku sangat terbantu dengan hadirnya pelatihan tersebut. Setidaknya, bisa menambah wawasan anak-anak akan bahaya gadget dan dunia digital dewasa kini. Anak-anak, lanjutnya, bisa lebih terarah dan positif dalam mengakses internet. Apalagi, di sekolah juga terdapat mata pelajaran keterampilan TIK. 

‘’Bagus ya. Ini bisa menambah wawasan anak. Apalagi, di sekolah kami juga ada mapel keterampilan TIK. Jadi bisa semakin melengkapi,’’ ujarnya. (ney/agi/madiuntoday)