Jadi Keynote Speech Literasi Digital, Wali Kota Tak Ingin Pelajar Jadi Korban Perubahan




MADIUN – Kecakapan berliterasi digital di Kota Madiun semakin dioptimalkan. Selain hadirnya fasilitas laptop dan internet, wawasan pelajar juga terus diasah. Setidaknya seluruh siswa SD dan SMP di Kota Madiun mengikuti program literasi digital secara virtual, Selasa (16/5). Berbagai narasumber top dihadirkan. Selain dari dosen dan praktisi, juga ada Wali Kota Madiun, Maidi dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati sebagai nara sumber acara yang digelar Kementerian Kominfo tersebut.

‘’Anak-anak di Kota Madiun sudah kita persiapkan sedini mungkin untuk menuju generasi emas 2045. Kita persiapkan dari sekarang. Salah satunya dengan pemenuhan fasilitas dan akses internet,’’ kata wali kota yang menjadi keynote speech dari Belanda.

Wali kota menyebut kecakapan berliterasi digital ini tentu tidak bisa hanya sekedar teori. Namun, harus diimbangi dengan praktik. Karenanya, fasilitas dihadirkan. Setidaknya, di Kota Madiun sudah diberikan hampir 15 ribu unit laptop untuk sarana pembelajaran. 9.400 di antaranya berupa chromebook yang diserahterimakan 2023 ini. Pun, berhasil mencatatkan rekor di MURI. Wali kota menyebut fasilitas tersebut diharap semakin mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar khususnya dalam era digitalisasi ini.

‘’Saya tidak ingin anak-anak Kota Madiun menjadi korban perubahan. Tetapi harus ikut merubah. Tetapi tentu saja fasilitas ini harus diimbangi dengan wawasan berliterasi yang terarah. Karenanya, saya mengapresiasi sekali kegiatan ini,’’ imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati. Dia mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan kementerian tersebut. Menurutnya, kegiatan penting dan perlu untuk membentengi pelajar di tengah derasnya arus digitalisasi. Seperti diketahui, informasi bisa diakses dengan mudah dalam era sekarang ini. Apalagi, anak-anak di Kota Madiun sudah memiliki fasilitas dan akses yang tak terbatas.

‘’Tentu saja anak-anak ini butuh wawasan sekaligus rambu-rambu dalam era digitalisasi ini. Anak-anak harus semakin cakap berdigitalisasi tetapi jangan sampai mengikis karakter yang dimiliki,’’ ujarnya.

Karenanya, lanjutnya, tak salah tema yang diangkat dalam pembelajaran kali ini. Yakni, bijak berliterasi dalm memanfaatkan era digital. Lismawati menambahkan dipilihnya Kota madiun sebagai sasaran program ini dimungkinkan karena kesiapan sarpras yang telah dimiliki. Harapannya, bisa menjadi percontohan untuk daerah lain.

‘’Anak-anak dengan rasa keingintahuan yang besar ini harus diberikan batasan-batasan agar tidak kebablasan. Mereka harus bijak dalam memanfaatkan era digitalisasi ini,’’ pungkasnya. (radit/agi/diskominfo)