Kerja Sama Ekspor Beras Porang ke Timur Tengah Berlanjut, Pihak Pabrik Segerakan Izin Edar dan Sertifikat Halal




MADIUN – Ekspor beras porang dari Kota Madiun ke negara Timur Tengah terus berproses. Setelah kesepakatan terjalin beberapa waktu lalu, sejumlah ketentuan yang dipersyaratkan terus dipenuhi pihak pabrik. Plant Manager PT Silvia Holding Katering (PT. SBK), Totok Budiarto menyebut pihaknya tengah melakukan pengurusan legalitas Ijin Edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikasi halal.

‘’Kita terus berproses, khususnya melengkapi persyaratan yang diminta dari sana,’’ katanya, Senin (12/6).

PT AHT Trading Company Saudi Arabia memang tertarik dengan produk PT SBK di Kota Madiun. Khususnya, beras porang. Pun, perwakilan perusahaan sudah menyambangi Kota Madiun dan bertemu dengan Wali Kota Maidi. Kesepakatan kemudian terjalin di Surabaya bersamaan dengan East Java International Trade Festival di Grand City Hotel Surabaya, Selasa (30/5) lalu. Dalam kesepakatan tersebut, PT AHT siap menampung produk-produk dari PT SBK. Namun, terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Beberapa di antaranya terkait izin edar dari BPOM dan sertifikasi halal tersebut.

‘’Prinsipnya kita terus kejar (persyaratan-persyaratannya) agar ekspor segera dapat berjalan. Permintaan dari sana cukup besar,’’ ujarnya.

Totok menyebut PT AHT setidaknya menginginkan produk beras porang dan lainnya dengan nilai mencapai Rp 1,1 triliun dalam setahun. Sedang, untuk beras porangnya saja sekitar Rp 275 miliar. Totok menambahkan pihaknya memang memiliki banyak produk. Selain beras porang, juga ada rempah-rempah seperti pala dan lainnya.

‘’Kapasitas produksi kami untuk beras porang sebesar tiga ton sehari. Kalau sebulan anggap saja 25 hari kerja, ya sekitar 75 ton,’’ ujarnya.

Kapasitas itu memang belum mencukupi dari target yang tetapkan sebesar Rp 275 miliar setahun untuk beras porang tersebut. Karenanya, muncul keinginan dari PT AHT untuk berinvestasi alat guna memperbesar kapasitas produksi.

‘’Jadi ini semacam bentuk keseriusan dari sana. Kebetulan makanan sehat tengah menjadi perhatian negara timur tengah,’’ pungkasnya. (ws hendro/agi/madiuntoday)