Jangan Sembarangan Menyembelih Hewan Kurban, Begini Kata MUI Soal Penyembelihan Sesuai Syariat Islam




MADIUN – Hara Raya Idul Adha sebentar lagi. Hari Raya ini juga biasa disebut dengan hari kurban. Menyambut itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Madiun menggelar pelatihan hewan kurban secara syar’i. Pelatihan yang berlangsung di Asrama Haji Kota Madiun tersebut juga dihadiri Wali Kota Madiun, Maidi.

Ketua MUI Kota Madiun Muhammad Sutoyo menyebut dalam menyembelih hewan kurban tidak boleh menyakiti. Khususnya di luar penyembelihan itu sendiri. Sebab, dia banyak menerima laporan adanya sejumlah penyiksaan yang dilakukan sebelum penyembelihan.

‘’Ada laporan katanya, kaki dari hewan itu diikat kencang biar tidak melawan saat menyembelih. Ada juga yang kepalanya dipukul dulu biar pingsan. Itu tentu tidak dibenarkan dalam fiqih Islam,’’ jelasnya, Minggu (18/6).

Dia menambahkan penyembelihan baiknya tidak melakukan banyak kegiatan yang dapat menyakiti hewan. Baik secara fisik maupun mental. Salah satu contohnya penyembelihan tidak boleh dilakukan di depan hewan lain yang belum disembelih. Hal-hal itu tidak dianjurkan dalam Islam. Apalagi hewan dipukuli terlebih dahulu.

‘’Orang menyembelih tidak sekedar memotong leher. Harus putus urat nadi kanan dan kiri serta putus jalur makan dan jalur nafas. Selain itu juga didahuli doa dan menghadap kiblat. Dalam fiqih Islam tidak dianjurkan ada kegiatan-kegiatan lain yang bisa menyakiti hewan,’’ ujarnya.

Selain itu, dalam menyembelih juga ada beberapa tata cara yang harus diperhatikan. Di antaranya, menajamkan pisau untuk penyembelihan. Namun, menjauhkannya dari pandangan hewan kurban yang akan disembelih. Lokasi penyembelihan baiknya juga terpisah dari penyimpanan sementara hewan. Penyembelihan baiknya juga harus sekali selesai. Tidak boleh pisau lepas dari leher dan kembali menggoroknya untuk kedua kali.

‘’Setelah ini kita juga akan melakukan pelatihan untuk penjagal ayam potong, kambing maupun sapi untuk konsumsi sehari-hari. Ini di luar kontek ibadah Idul Adha,’’ pungkasnya. (dspp/agi/madiuntoday)