Juara Dua iBangga Award 2023, Kota Madiun Jadi Kota Pertama yang Dapat iBangga di Jawa Timur




SURABAYA – Kota Madiun kembali menorehkan prestasi di tingkat provinsi. Kota Pendekar kali ini mendapatkan juara kedua kota/kabupaten peduli pembangunan keluarga dalam iBangga Award 2023. Penghargaan iBangga tersebut diserahkan Sekda Provinvi Jawa Timur Adhy Karyono dan diterima Wali Kota Madiun, Maidi bersamaan dengan pembukaan Kongres Perempuan rangkaian Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-XXX provinsi Jawa Timur di Novotel Samator Surabaya, Senin (26/6).

Menariknya, Kota Madiun menjadi kota pertama di Jawa Timur yang mendapatkan penghargaan tersebut. Pasalnya, iBangga Award 2023 merupakan gelaran pertama di Jawa Timur. Sementara itu, Kota Madiun satu-satunya pemerintah kota yang masuk nominator tahun ini. Empat daerah lainnya merupakan pemerintah kabupaten. Yakni, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Mojokerjo, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik. Kabupaten Lamongan berhasil meraih juara pertama pada gelaran ini.

‘’Ini sudah luar biasa ya. Dari 38 kabupaten/kota, kita berhasil masuk lima besar. Dari lima besar itu kita berhasil juara dua,’’ kata Wali Kota Madiun, Maidi.

Kota Madiun memang berpeluang besar mendapatkan iBangga Award tersebut. Hal itu sudah mengemuka sejak Kota Madiun masuk nominator lima besar serta berkesempatan mengikuti penilaian kunjungan lapang, Kamis (15/6) lalu. Hasil penilaian lapang pun cukup menggembirakan. Indek Kebahagiaan Kota Madiun mencapai 60,52. Berdasar keterangan tim penilai, angka itu lebih tinggi dari capaian Pemprov Jawa Timur.

‘’Hidup di Kota Madiun itu sangat bahagia. Coba lihat saja, angka perceraian turun, nikah dini terendah ketiga Jawa Timur, dan nilai kebahagiaan tinggi. Kurang apa lagi coba,’’ terang wali kota.

Pemerintah Kota Madiun memang terus berkomitmen menghadirkan berbagai program dan pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Kota Madiun juga memiliki banyak inovasi di bidang pembangunan manusia untuk mewujudkan kesejahteraan warga tersebut. Perhatian dimulai dari sejak sebelum kelahiran hingga kematian.

Pemeriksaan dilakukan pada pasangan calon pengantin. Hal itu dilakukan guna mempersiapkan masa kehamilan yang sehat setelah menikah nanti. Begitu juga dalam masa kehamilan. Pendampingan terus dilakukan sampai paska melahirkan. Perhatian juga diberikan kepada lansia dari soal kesehatan hingga pembangunan pondok lansia. Tak heran Usia Harapan Hidup di Kota Madiun mencapai 73 tahun lebih. (rams/agi/madiuntoday)