Masuk 15 Besar KIPP Kategori Khusus, Dopari Sakatu SDN 02 Mojorejo Bersiap Menuju Lima Besar




MADIUN – Kota Madiun melalui SDN 02 Mojorejo pernah mencuri perhatian nasional melalui inovasi Dongeng Pagi Hari (Dopari) Selasa, Kamis, dan Sabtu (Sakatu). Ya, inovasi tersebut masuk Top 40 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang digelar Kemenpan-RB pada 2018 lalu. Prestasi itu cukup membanggakan mengingat inovasi yang turut berkompetisi mencapai tiga ribu lebih proposal.

Nah, inovasi Dopari Sakatu berkesempatan kembali mengukir prestasi yang lebih tinggi tahun ini. Sebab, Dopari Sakatu kembali mendapat undangan dari kementerian terkait untuk mengikuti KIPP kategori khusus. Yakni, inovasi yang pernah masuk Top 40 atau Top 45 dalam waktu kurun tertentu. Artinya, kategori ini mencari yang terbaik dari inovasi terbaik dalam gelaran KIPP.

‘’Sebenarnya kami sudah pernah ikut dalam kategori khusus ini pada 2020 lalu. Pada waktu itu kita hanya menjadi finalis. Nah, tahun ini kami mendapat undangan lagi. Alhamdulillah, kita bisa masuk sampai 15 besar saat ini,’’ kata Kepala SDN 02 Mojorejo Kota Madiun, Wahyudi, Kamis (6/7).

Pihaknya saat ini tengah mempersiapkan diri untuk tahapan presentasi dan wawancara yang akan dijadwalkan, Jumat (7/7) besok. Presentasi dan wawancara di hadapan penilai ini rencananya akan dipimpin Wali Kota Madiun, Maidi di GCIO Dinas Kominfo Kota Madiun. Berbagai persiapan pun dilakukan. Mulai set tempat hingga materi paparan. Wahyudi menyebut pihaknya tentu wajib menyuguhkan perkembangan inovasi Dopari Sakatu tersebut.

‘’Jangan sampai kita nanti dinilai jalan di tempat. Tentunya sudah ada sejumlah pengembangan dari Dopari yang dulu,’’ jelasnya.

Kegiatan mendongeng tidak hanya berfokus di sekolah. Tetapi sudah dikembangkan secara online, melalui media massa, hingga merambah ke media sosial. Seperti diketahui, saat era pandemi Covid-19 lalu, kegiatan mendongeng tetap berlangsung namun secara online. Pihaknya juga mengembangkan dengan membuat konten berdongeng melalui kanal youtube. Selain itu, tim sekolah juga menggandeng stasiun radio untuk program khusus mendongeng. Hal itu dirasa perlu untuk menambah pengalaman serta melatih mental anak. Pendongeng memang bukan hanya dari guru. Tetapi juga melibatkan pelajar hingga masyarakat luar sekolah.

‘’Kita juga pernah mendatangkan pendongeng nasional. Harapan kami, anak-anak semakin termotivasi,’’ harapanya.

Inovasi mendongeng ini cukup menarik nasional lantaran tidak membutuhkan anggaran yang besar. Sebaliknya, dari kegiatan mendongeng memberikan banyak dampak positif termasuk penanaman karakter pada anak. Selain itu, juga terbukti adanya peningkatkan nilai akademik. (dok/agi/madiuntoday)