Melirik Konsep Madiun Heritage City, Kolaborasi Pemkot Madiun-Perhutani




MADIUN – Administratur KPH Madiun, Panca Putra Sihite beserta rombongan menemui Wali Kota Madiun, Maidi beberapa yang waktu lalu. Dalam pertemuan itu mengemuka sejumlah hal. Salah satunya, konsep Madiun Heritage City. Nah, konsep tersebut pun menarik perhatian Wali Kota Maidi. Apalagi, sejalan dengan keinginan wali kota untuk memanfaatkan aset yang belum teroptimalkan.

‘’Kota Madiun pernah punya sekolah kehutanan berskala nasional pada era Belanda dulu. Gedungnya masih ada sampai sekarang. Itu akan menarik kalau bisa dioptimalkan,’’ kata Panca.

Gedung tersebut adalah Bosbow atau Boschbouw. Menurutnya, Boschbouw merupakan kata dari bahasa Belanda, Bosch berarti Hutan/Kehutanan dan Bouw berarti Gedung. Nah, Bosbow bisa dikemas menjadi paket wisata sejarah bersama sejumlah bangunan lain. Seperti Balai Kota, Bakorwil, gereja, klenteng, masjid, hingga perumahan loji di kawasan PG Redjo Agung. Bangunan tersebut merupakan bangunan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi. Hal itu tentunya menarik bagi sejumlah wisatawan.

‘’Ditambah literasi sejarahnya dengan dikemas sedemikian rupa, itu bisa menjadi paket wisata yang menarik wisatawan,’’ imbuhnya.

Belum lagi dari segi pendidikan. Panca menyebut pengelolaan hutan jati di Jawa pusat pendidikannya ada di Kota Madiun. Sementara ada 30 lebih fakultas kehutanan di tanah air. Kota Madiun bisa menjadi jujukan utama mahasiswa praktik dari berbagai fakultas kehutanan tersebut. Hal itu semakin menarik dengan hadirnya wisata Madiun Heritage City yang tentu ada keterkaitannya dengan jurusan para mahasiswa tersebut.

‘’Hutan jati di Jawa itu otaknya ada di Kota Madiun. Mahasiswa ini bisa praktik di Perhutani Forestry Institute (dulu Pusdik Perhutani) sekaligus bisa belajar sejarah terkait sekolah kehutanan,’’ ungkapnya.

Tak heran, hal itu cukup menarik perhatian Wali Kota Maidi. Seperti diketahui wali kota memang ingin menjadikan Bosbow menjadi tempat wisata. Bahkan, konsep pemugarannya sudah jadi. Wali kota ingin menjadikan Bosbow seperti Istana Bogor. Tak hanya itu, orang nomor satu di Kota Pendekar itu juga ingin menjadikan Rumah Tahanan Militer (RTM) menjadi café ala kolonial.

‘’Ini bagus ya. Memang kita punya rencana untuk menghidupkan aset-aset yang belum maksimal. Salah satunya, Bosbow dan RTM,’’ ujar wali kota. (dspp/agi/madiuntoday)