Tekan Angka Penularan TBC Pada Kelompok Berisiko, Dinkes Gelar Skrining di Ponpes




MADIUN - Tingginya penularan TBC (Tuberkulosis) pada kelompok berisiko seperti pondok pesantren, masih menjadi prioritas upaya penanggulangan TBC.

Oleh karena itu perlu dilaksanakan gerakan pengendalian penyakit prioritas TBC serta kebugaran jasmani dengan mengadakan senam bersama dan skrining kesehatan.

Seperti yang dilakukan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Madiun. Bertempat di Lapangan Rusun Santri Yayasan Muttaqin Pondok Pesantren Al-Muttaqin, Kelurahan Josenan, mereka menggelar senam bersama sekaligus skrining kesehatan.

“Kebugaran jasmani merupakan salah satu kegiatan GERMAS yang dapat meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit menular seperti TBC. Maka ini kita lakukan sebagai intervensi penyakit menular di kelompok rentan,” ungkap Kepala Dinkes PPKB, dr. Denik Wuryani, Jumat (11/8).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, untuk tahun 2023, perkiraan kasus TBC di Kota Madiun sebanyak 1.179 pertahun. Tingginya temuan terduga TBC pada tahun sebelumnya adalah hasil dari dilaksanakannya skrining TBC pada kelompok beresiko yaitu di Warga Binaan pemasyarakatan di Lapas.

Sementara untuk kelompok beresiko lain seperti Pondok pesantren belum pernah dilakukan intervensi. Maka perlu adanya dukungan dan peran dari semua lintas program, lintas sektor, multisektor dan masyarakat untuk terlibat dalam penanggulangan TBC, guna menuju eliminasi TBC Jawa Timur Tahun 2030.

“Maka dengan mengadakan senam bersama dan Skiring TBC diharapkan dapat menjadi langkah penemuan dini serta pencegahan terjadinya penularan di lingkungan yang lebih luas,” pungkasnya.
(Ney/kus/madiuntoday)