Berlangsung Sejak 2021, ANBK 2023 Jadi Evaluasi Mutu Pendidikan Sekolah




MADIUN - Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK 2023 merupakan program yang dilaksanakan untuk mengevaluasi sekolah dan meningkatkan mutu pendidikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) dalam Kurikulum Merdeka Belajar episode kedua.

Mengutip Kemdikbud, ANBK 2023 tidak menggantikan peran Ujian Nasional (UN) dalam mengevaluasi prestasi atau hasil belajar peserta didik. Namun, memiliki peran yang sama dalam hal menjadi sumber informasi untuk pemetaan dan evaluasi mutu sistem pendidikan.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kabid Kurikulum, Pembinaan Bahasa, dan Sastra Dinas Pendidikan Kota Madiun Slamet Hariyadi pada Senin (16/10).

"ANBK bukan untuk menentukan kelulusan. Penentu kelulusan tetap nilai ujian siswa kelas VI dan kelas IX," ujarnya.

"Dari ANBK ini nanti data hasil soal yang dikerjakan perwakilan siswa akan menjadi data rapor pendidikan sekolah dan daerah," imbuhnya.

Berbeda dengan UN, asesmen nasional yang telah dilakukan sejak 2021 ini dikerjakan oleh perwakilan siswa kelas V dan VIII saat penilaian berlangsung. Adapun sampel yang diambil pada masing-masing sekolah adalah 30 siswa SD dan 45 siswa SMP.

Pemilihan siswa dilakukan secara acak melalui sistem dapodik di kementerian pada awal Juli lalu. Sehingga, pihak sekolah tidak dapat melakukan pemilihan secara mandiri. Namun, tetap dapat melakukan pembinaan kepada siswanya yang terpilih.

Adapun materi yang dikerjakan oleh siswa meliputi literasi, numerasi, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Sedangkan, penilaian yang dikerjakan oleh guru adalah survei lingkungan belajar. Hasil dari asesmen ini berupa rapor pendidikan yang dirilis pada Januari tahun berikutnya.

"Jadi program yang saat ini berjalan adalah hasil asesmen di tahun 2022," jelasnya.

Menurut Hariyadi, hasil ANBK berupa rapor pendidikan ini menjadi data acuan evaluasi program sekolah. Juga, memengaruhi penggunaan anggaran BOS dan APBD.

Lalu, bagaimana dengan rapor pendidikan Kota Madiun?

Menurut Hariyadi, saat ini nilai rapor pendidikan Kota Madiun memiliki hasil yang baik selama dua tahun terakhir. Bahkan, nilainya berada di atas rata-rata provinsi dan nasional. Namun, Dindik terus berupaya agar nilainya terus meningkat.

Karena itu, berbagai kegiatan digelar untuk peningkatan mutu pendidikan. Di antaranya, pembinaan workshop kepada guru, pemenuhan sarana prasarana belajar, serta pendampingan program belajar bagi guru.

"Saat ini nilai Kota Madiun 88. Harapannya tahun depan bisa meningkatkan di angka 91-95," tandasnya. (Ws hendro/irs/madiuntoday)