Masuki Masa Pancaroba, BMKG Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem




MADIUN - Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda menyebut sebagian wilayah Jawa Timur mulai memasuki masa peralihan atau pancaroba.

Hal ini sebagaimana tertulis dalam rilis resmi BMKG Juanda pada Rabu (25/10). BMKG pun mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa pancaroba ini.

"Waspada potensi cuaca ekstrem pada masa pancaroba di beberapa wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi berupa hujan lebat, angin kencang, puting beliung, serta hujan es," ujar Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Taufiq Hermawan.

Adapun beberapa daerah yang mulai masuk masa pancaroba adalah Banyuwangi, Bondowoso, Lumajang, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Ponorogo.

Kemudian, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Jember, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Magetan, Ngawi, Kabupaten Pasuruan, Situbondo, serta Tulungagung.

Kendati sebagian sudah memasuki pancaroba, Taufiq menegaskan bahwa saat ini Jatim masih berada di musim kemarau. Pancaroba di sebagian wilayah terjadi karena daerah tersebut diprakirakan memasuki awal musim hujan lebih awal. Yakni, pada dasarian II atau pertengahan bulan November.

Lebih lanjut, Taufiq menjelaskan bahwa perbedaan ini tak lepas dari dinamika cuaca dan topologi masing-masing daerah.

Dari pantauan BMKG, sudah tampak kelembapan udara pada lapisan rendah ketinggian 5.000 kaki hingga menengah 10.000 kaki, yang terpantau mulai cukup basah akibat adanya tarikan massa udara atau pengaruh tidak langsung dari Siklon Tropis Hamoon di Teluk Benggala.

"Hal ini didukung dengan suhu perairan Selat Madura yang masih cukup hangat sehingga aktivitas penguapan cukup tinggi dan kondisi atmosfer lokal Jatim yang labil, sehingga uap air mudah terangkat ke atas. Kondisi ini menyebabkan adanya peningkatan pertumbuhan jenis awan Cumulonimbus, yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem seperti hujan sedang atau lebat disertai petir dan angin kencang sesaat di beberapa wilayah Jatim," jelasnya.

Karena itu, Taufiq mengimbau pada warga Jatim untuk waspada terhadap perubahan cuaca selama masa pancaroba. "Serta terus memantau info terkini dari kami sebagai langkah antisipasi," tandasnya. (Rams/irs/madiuntoday)