Harga Cabai Rawit Meroket, Picu Inflasi Oktober Di Kota Madiun




MADIUN - Harga cabai rawit terus mengalami kenaikan selama Oktober 2023. Hal ini memicu angka inflasi di Kota Madiun.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun, cabai rawit mengalami inflasi sebesar 29,4 persen.

"Selain cabai rawit, ada komoditas beras yang juga turut mengalami inflasi sebesar 2,32 persen," ujar Ketua Tim Distribusi, Jasa Pariwisata, dan Harga BPS Kota Madiun, Ida Ayu Damayanti saat menggelar rilis secara daring, Rabu (1/11).

Menurut Ida, berdasarkan data BPS angka inflasi Kota Madiun selama Oktober tercatat 0,22 persen. Atau, di atas inflasi nasional 0,17 persen.

Lebih lanjut, Ida menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai rawit terjadi karena faktor cuaca mengakibatkan petani gagal panen. Begitu juga, kenaikan harga beras selama beberapa bulan terakhir.

"Kalau kenaikan harga beras terjadi sejak Agustus lalu. Sedangkan, harga cabai rawit itu fluktuatif ya, dari September itu inflasinya 18,4 persen menjadi 29,4 persen di Oktober ini," jelasnya.

Selain cabai rawit dan beras, sejumlah komoditas lainnya yang menyumbang inflasi antara lain rokok kretek, gula pasir, dan tarif kendaraan roda dua online. Sedangkan, komoditas penekan inflasi di antaranya telur ayam ras, daging ayam ras, minyak goreng, dan ayam hidup yang mengalami penurunan harga.

Sementara itu, dari delapan daerah penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, tertinggi terjadi di Sumenep 0,63 persen, Surabaya 0,36 persen. Kemudian Malang 0,26 persen, Probolinggo dan Madiun masing-masing 0,22 persen, Kediri 0,20 persen, Jember 0,10 persen dan Banyuwangi 0,04 persen.

"Kalau inflasi gabungan delapan kota/kabupaten di Jatim catatan kami 0,27 persen," pungkasnya. (Ney/irs/madiuntoday)