Angka Kemiskinan Terus Turun, Kota Madiun Urutan Keempat Terendah Se-Jatim




MADIUN – Jumlah penduduk miskin di Kota Madiun terus mengalami penurunan. Hal ini berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2023 lalu. Dari survei tersebut, diketahui bahwa saat ini angka kemiskinan di Kota Madiun berada pada persentase 4,74 persen.

‘’Angka ini turun 0,02 persen dari tahun sebelumnya. Atau, sebanyak 30 jiwa. Artinya, saat ini masih ada 8.460 jiwa yang termasuk kategori miskin,’’ ujar Statistisi Ahli Muda BPS Kota Madiun, Emi Arifiliana saat menggelar rilis resmi BPS secara virtual, 1 November lalu.

Lebih lanjut, Emi menjelaskan bahwa meski jumlah penduduk miskin terus mengalami penurunan, garis kemiskinan di Kota Madiun justru mengalami peningkatan. Garis kemiskinan merupakan tingkat minimum pendapatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.

Adapun garis kemiskinan di Kota Madiun tahun ini berada pada angka Rp 605.131 per kapita per bulan. Artinya, seseorang dengan pendapatan per bulan di bawah angka tersebut otomatis masuk kategori miskin. ‘’Sedangkan, pada 2022, garis kemiskinan Kota Madiun berada di angka Rp 551.620,’’ imbuhnya.

Sementara untuk penduduk yang tergolong kategori miskin ekstrem dari tahun 2021 ke 2022 mengalami penurunan. Yakni, dari 0,46 persen menjadi 0,30 persen. Sedangkan, penduduk miskin ekstrem pada 2023 sudah tidak dirilis kembali karena secara nasional angkanya hanya 3 persen. Atau, sangat kecil.

Dari hasil survei tersebut, Kota Madiun menempati posisi empat terendah untuk angka kemiskinan di Jawa Timur. Posisi tiga terendah ditempati oleh Kota Batu, Kota Malang, dan Surabaya. Di sisi lain, angka kemiskinan tertinggi terjadi di Kabupaten Sampang. ‘’Yakni, sebanyak 21,76 persen,’’ tandasnya. (Rams/irs/madiuntoday)