Jadi Lulusan Pertama Doktor Administrasi Publik UT, Wali Kota Maidi Langsung Jadi Pemateri di Gedung MPR




JAKARTA – Wali Kota Maidi langsung mendapat banyak tawaran menjadi narasumber usai menyandang gelar doktor. Orang nomor satu di Kota Pendekar itu menjadi pemateri Studium Generale IV yang digelar Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka di gedung DPR-MPR RI, Rabu (22/11). Kegiatan tersebut diawali dengan keynote speaker oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo. Wali kota tak sendiri. Dalam kegiatan Studium Generale IV tersebut juga hadir sejumlah pemateri lainnya. Yakni, Atta Halilintar, Public Figure dan Pengusaha serta Effendi Wahyono, Guru Besar FHISIP Universitas Terbuka.

‘’Seperti yang disampaikan bapak ketua MPR bapak Bambang, ilmu itu sama saja bohong kalau tidak bermanfaat bagi orang lain. Tentu saja, tatkala ada kesempatan untuk menyalurkan ilmu, ya harus kita berikan,’’ kata wali kota.

Menjadi narasumber di MPR tersebut bukan kali pertama bagi Wali Kota Maidi setelah menyandang gelar doktor. Sebelumnya, mantan Sekda Kota Madiun tersebut juga diminta menjadi narasumber di UT-Radio beberapa jam usai ujian terbuka, Selasa (21/11) kemarin. Banyaknya tawaran sebagai narasumber tersebut bukan tanpa alasan. Selain berhasil melewati ujian terbuka dengan predikat sangat memuaskan, Wali Kota Maidi juga merupakan orang pertama yang menyandang gelar doktor administrasi publik dari Universitas Terbuka (UT).

Apalagi, tema yang mengemuka sejalan dengan apa yang telah dilakukan Wali Kota Maidi. Khususnya dalam memimpin Kota Madiun. Dalam kegiatan Studium Generale IV itu mengusung topik Peran Leaderpreneurship Menuju Indonesia Emas 2045. Wali Kota Maidi dinilai tepat menjadi salah seorang narasumber lantaran kepemimpinanya dinilai berhasil membawa Kota Madiun menjadi semakin baik. Khususnya dalam menuju Indonesia Emas 2045.

‘’Kota Madiun dulunya banyak masalah. Mulai banjir, kumuh, panas, dan lain sebagainya. Kini melalui konsep smart city, perlahan dari yang dulu disingkiri, sekarang sudah disinggahi. Mewujudkan perubahan seperti itu butuh sosok pemimpin yang paham akan permasalahan dan bisa mencari solusinya,’’ jelas wali kota.

Wali Kota Maidi menyampaikan peran pemimpin penting dalam kemajuan suatu daerah. Pemimpin jadi faktor utama datangnya perubahan. Sementara, untuk menghadirkan perubahan dibutuhkan ilmu pengetahuan. Tak heran, wali kota mengejar ilmu pengetahuan hingga menyandang gelar doktor.

‘’Pemimpin harus menguasai banyak hal untuk bisa memimpin dengan baik. Makanya, seorang pemimpin tidak boleh berhenti belajar,’’ pungkasnya. (ws hendro/agi/madiuntoday)